Agen asuransi adalah seseorang yang bekerja atas nama perusahaan asuransi untuk memasarkan produk-produk asuransi yang dimiliki. Agen asuransi juga adalah orang yang mewakili yang bertanggung jawab pada pemberi kuasa/perusahaan asuransi di mana ia bekerja. Ada beberapa tips dan cara menjadi agen asuransi agar sukses dan berhasil, hal yang paling penting untuk dikuasai adalah mengetahui kebutuhan calon nasabah dan disesuaikan dengan produk asuransi yang dimiliki.

Pekerjaan seorang agen asuransi berkaitan dengan kerja komunikasi dan memiliki kecerdasan emosional, karena seorang agen harus menyampaikan setiap produk asuransi dengan jelas dan lengkap dan harus berhasil menarik hati calon nasabah agar membeli produk asuransi yang ditawarkan.

Pertanyaan yang sering muncul, apakah agen asuransi ada gaji pokok? Apakah jadi agen asuransi menjanjikan dan apa untungnya jadi agen asuransi? Sebenarnya, “gaji” agen asuransi adalah dalam bentuk komisi. Menjadi seorang agen asuransi bukan pekerjaan mudah, oleh karena itu penghasilan komisi dari seorang agen asuransi yang berkisar di angka Rp3 juta – Rp5 juta tentunya tidak mustahil untuk didapatkan dengan kegigihan. Ditambah dengan komisi yang akan didapatkan oleh seorang agen dari setiap nasabah yang didapatkan. Kira-kira begitu gambaran umum pekerjaan dan cara jadi agen asuransi hingga “gaji”-nya.

Secara umum, bagaimana rangkaian proses untuk menjadi agen asuransi di Indonesia? Pertama, kamu dapat melalui perekrutan oleh perusahaan/peragenan asuransi, lalu memasuki tahap registrasi untuk belajar demi mengikuti ujian. Setelah kamu berhasil belajar, mengikuti ujian, hingga lulus ujian, kamu akan mendapat sertifikat dan kartu lisensi penuh. Pastikan juga kamu selalu melakukan perpanjangan lisensi. Sebab, agen harus memperbaharui lisensinya setiap selang waktu 2 tahun.

Tertarik jadi agen asuransi, apapun jenisnya, baik agen asuransi jiwa, kesehatan, mobil, maupun produk lainnya? Jika tertarik, bisa simak ulasan cara menjadi agen asuransi baik untuk persyaratan hingga skill yang dibutuhkan yang telah dirangkum tim Qoala Plus di bawah ini.

1. Pilih dan Bergabung dengan Perusahaan Asuransi yang Tepat

Siapa agen asuransi? Mereka adalah pekerja yang menawarkan produk asuransi dari perusahaan asuransi kepada setiap calon nasabah. Calon nasabah yaitu masyarakat itu sendiri. Pekerjaan menjadi agen asuransi merupakan pekerjaan yang berhubungan dengan orang banyak dan mengulang berbagai hal yang sama. Bagaimana cara menjadi agen asuransi?

Oleh karena itu, salah satu cara menjadi agen asuransi yang baik adalah dengan memilih perusahaan asuransi yang tepat. Karena perusahaan asuransi yang tepat bagi seorang agen, akan dapat mendukung pekerjaan agen bahkan mendorong seorang agennya untuk terus mengembangkan diri.

Memilih perusahaan asuransi yang tepatnya juga berarti harus memilih perusahaan asuransi yang memiliki visi, misi dan peraturan perusahaan yang sesuai dengan idealisme personal seorang agen asuransi. Dengan begitu, pekerjaan seorang agen akan berjalan selaras dengan visi, misi serta peraturan perusahaan. Dengan begitu, bukan hanya seorang agen yang akan berkembang, perusahaan asuransi pun akan dapat keuntungan.

Jadi agen asuransi terbaik dengan bergabung sebagai Mitra Qoala Plus dan dapatkan cuan berlimpah!

2. Ketahui Syarat-syarat Profesi Agen Asuransi

Setelah bulat tekad menjadi agen asuransi, kita harus mengetahui setiap syarat yang dibutuhkan sebagai cara menjadi agen asuransi yang baik. Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi. Pertama syarat secara umum, syarat yang ditentukan perusahaan, dan syarat berdasarkan peraturan pemerintah (dalam hal ini adalah Peraturan OJK No.69/POJK.05/2016).

Syarat menjadi seorang agen asuransi secara umum yaitu memiliki kemampuan komunikasi yang baik, kecerdasan emosional yang stabil dan sifat gigih serta mental yang kuat. Sementara itu peraturan perusahaan akan lebih spesifik lagi karena berkaitan dengan visi dan misi perusahaan asuransi itu sendiri.

Lain hal dengan peraturan pemerintah yang diwakilkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), lembaga yang mengawasi setiap perusahaan yang memberikan jasa keuangan. Melalui Peraturan OJK No.69/POJK.05/2016, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi seorang agen asuransi, yaitu:

  1. Berkompetisi dengan ditunjukan melalui sertifikat profesi keagenan sesuai dengan bidang usaha
  2. Resmi terdaftar pada OJK
  3. Resmi terdaftar sebagai anggota dalam Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI)
  4. Tunduk sepenuhnya dan mematuhi kode etik agen asuransi yang berlaku dan ditetapkan oleh AAJI atau Perusahaan asuransi

Dengan mengetahui setiap syarat dan mematuhinya adalah salah satu cara menjadi agen asuransi yang sukses dan akan turut serta membantu pekerjaan kita sebagai agen asuransi. Sebagai catatan, ketahui juga bahwa agen harus memperbaharui lisensinya setiap selang waktu 2 tahun.

Selain syarat-syarat profesi, kamu tentunya juga wajib memahami tugas agen asuransi. Agen asuransi memiliki tugas menawarkan produk asuransi jiwa kepada calon nasabah serta melakukan pelayanan purna jual.

Keuntungan Jadi Mitra Qoala Plus
Komisi Langsung
Komisi Langsung

Pendapatan instan setelah menjual beragam produk asuransi personal maupun komersial terbaik

Qoala Points
Qoala Points

Rewards berupa poin yang dapat ditukarkan ke dalam bentuk komisi

Rewards
Rewards

Hadiah atau bonus dalam bentuk lain yang bisa diperoleh melalui program atau campaign Qoala Plus

3. Kuasai Produk Asuransi yang Akan Ditawarkan

Kuasai Produk Asuransi yang Akan Ditawarkan
Sumber foto: Prathankarnpap via Shutterstock

Cara jadi agen asuransi yang paling penting untuk dikuasai adalah memahami setiap produk asuransi yang dimiliki perusahaan asuransi tempat kita bekerja. Karena, mustahil untuk melakukan penawaran kepada calon nasabah jika seorang agen tidak menguasai setiap produk yang ditawarkan.

Jika demikian, hal tersebut justru akan menjadi bumerang bagi agen asuransi itu sendiri. Selain profesionalitas dan integritas kinerjanya akan dipertanyakan oleh calon nasabah, citra perusahaan pun akan ikut tercoreng. Bagaimana seorang agen dapat menjelaskan produk asuransi dengan lengkap dan jelas, jika seorang agen tersebut tidak menguasainya.

Dibutuhkan waktu khusus untuk mempelajari setiap produk asuransi agar dapat menguasainya. Hal ini merupakan bagian dari menjadi agen asuransi, baik cara menjadi agen asuransi online atau agen asuransi sebagaimana biasanya.

4. Pastikan Kamu Memiliki Skill Komunikasi yang Baik

Kerja jadi agen asuransi itu seperti apa? Gambaran umumnya adalah menawarkan produk asuransi kepada calon nasabah hingga kemudian nasabah memutuskan untuk mengambil produk asuransi yang ditawarkan. Agen asuransi merupakan bagian jalur pemasaran langsung. Nah, mengapa agen asuransi cepat kaya? Berdasarkan gambaran umum tersebut, maka sudah dipastikan bahwa cara menjadi agen asuransi yang selanjutnya adalah kamu harus memiliki skill komunikasi yang baik sehingga closing dapat lebih mudah untuk terjadi.

Tanpa memiliki skill komunikasi yang baik, mustahil bagi seorang agen asuransi bisa mendapatkan nasabah. Selain itu, setiap calon nasabah pun akan melakukan riset kecil-kecilan, semisal riset terkait tips memilih agen asuransi. Salah satu hasil yang didapatkan adalah memilih agen asuransi yang memiliki skill komunikasi yang baik. Syarat wajib bagi seorang agen asuransi adalah memiliki skill komunikasi yang baik.

Kemampuan skill komunikasi yang baik ini tidak semata membantu seorang agen asuransi untuk mencapai tahap closing saja. Sebab, dengan berhasil me-maintain hubungan yang baik pula dengan nasabah, kamu bisa mencapai tahap reselling. Seorang agen asuransi juga perlu melanjutkan hubungan dengan nasabah setelah ia menyerahkan polisnya agar nasabah akan menghubunginya lagi jika ia ingin proteksi tambahan.

5. Jadilah Pendengar yang Baik dan Mampu Memberi Solusi

Syarat lain dan cara menjadi agen asuransi selanjutnya yaitu harus menjadi pendengar yang baik. Karena produk asuransi yang ditawarkan berkaitan dengan kehidupan personal seorang calon nasabah. Ketika calon nasabah bercerita tentang kegelisahan yang dia hadapi, atau bercerita tentang segala hal, seorang agen asuransi yang baik harus mendengarkannya dengan seksama.

Hingga kemudian menemukan celah untuk masuk dan menjelaskan lebih lanjut terkait produk asuransi atau bahkan bisa menawarkan produk asuransi yang memang sesuai dengan kegelisahan yang tengah dirasakan nasabah tersebut. Jika berhasil, kamu akan mendapatkan nasabah dan berhasil menjual produk asuransi. Selain itu, apabila nasabah mengajukan keberatan, agen tidak perlu berargumen.

Tak hanya menjadi pendengar yang baik, seorang agen asuransi juga harus mampu memberi solusi. Contohnya, sebagai seorang agen asuransi, alternative yang dapat kamu sampaikan jika ada seorang nasabah yang ingin membatalkan polisnya karena butuh biaya adalah dengan kamu menawarkan pinjaman polis.

Apa keuntungan menjadi agen asuransi? Tentu saja komisi dari setiap penjualan produk asuransi. Biasanya komisi agen asuransi setiap perusahaan berbeda-beda, tergantung kebijakan dan peraturan perusahaan itu sendiri. Komisi yang didapatkan akan mempengaruhi penghasilan agen asuransi tertinggi. Semakin banyak produk asuransi yang terjual, maka akan semakin tinggi penghasilan agen asuransi tiap bulannya.

6. Miliki Kemauan untuk Terus Belajar dan Mengikuti Perkembangan Industri Asuransi

Saat ini, perkembangan teknologi digital tengah berlangsung dengan sangat pesat, setiap industri dipaksa untuk mengikuti perkembangan teknologi agar dapat bertahan dan berkembang, dalam hal ini termasuk juga industri asuransi. Banyak perkembangan yang terjadi di industri asuransi sebagai bagian adaptasi dengan perkembangan teknologi.

Termasuk teknologi digital yang menawarkan fitur online dan memudahkan setiap nasabah. Seorang agen asuransi yang baik wajib mengetahui cara menjadi agen asuransi online, agar tetap bertahan dan beradaptasi dengan perkembangan industri asuransi.

Beradaptasi dan memiliki kemauan tinggi untuk terus belajar telah menjadi bagian dari cara jadi agen asuransi di masa kini. Bukan sebuah hal yang harus kita hindari atau diabaikan. Namun harus berdamai dan terus belajar sambil mengikuti perkembangan yang tengat berlangsung.

Dapatkan solusi kemudahan beransuransi, baik bagi nasabah maupun agen asuransi dengan dokumen dan proses klaim digital yang didukung teknologi terbaik di Qoala Plus!

7. Memiliki Sifat Gigih

Salah satu resiko jadi agen asuransi adalah mengalami penolakan. Sehingga, cara jadi agen asuransi yang sukses sangat sederhana, yaitu hanya perlu gigih dan pantang menyerah. Berbagai pengalaman jadi agen asuransi, menghadapi pahitnya penolakan dari calon nasabah harus dijadikan sebagai energi untuk menambah kekuatan mental. Karena salah satu syarat yang harus dimiliki seorang agen adalah memiliki kekuatan mental yang tinggi.

Dengan mental yang kuat dan sifat yang gigih, menghadapi penolakan bukan jadi persoalan yang serius. Namun, penolakan akan dijadikan sebagai bahan evaluasi dan koreksi diri untuk terus memperbaiki diri dan terus mengembangkan potensi diri agar selalu menjadi seorang agen asuransi yang lebih baik lagi. Jadi, sudah paham ‘kan tentang cara menjadi agen asuransi perihal handling objection satu ini?

8. Ikuti Berbagai Pelatihan yang Mendukung Cara Menjadi Agen Asuransi

Ikuti Berbagai Pelatihan yang Mendukung Cara Menjadi Agen Asuransi
Sumber foto: Fit Ztudio via Shutterstock

Seorang agen asuransi bertanggung jawab terhadap diri sendiri, itu artinya terkait pengembangan diri seorang agen asuransi merupakan tanggung jawab diri sendiri bukan tanggung jawab perusahaan atau nasabah. Maka dari itu, cara menjadi agen asuransi selanjutnya, seorang agen asuransi harus rutin dan rajin mengikuti berbagai pelatihan yang dapat meningkatkan potensi sebagai agen asuransi.

Jangan sekali-kali merasa bahwa ilmu telah cukup karena pengalaman jadi agen asuransi yang sudah bertahun-tahun. Banyak pelatihan tersedia, mulai dari pelatihan online dan lain sebagainya. Setelah mengikuti berbagai pelatihan, seorang agen asuransi juga wajib mengikuti sertifikasi agar dapat meningkatkan kualitas dan daya tawar terhadap perusahan dan nasabah itu sendiri.

9. Pahami Peraturan tentang Agen Asuransi dan Patuhi Peraturan Asosiasi maupun Perusahaan Asuransi

Salah satu tips dan cara menjadi agen asuransi yang baik dan sukses adalah dengan memahami, menguasai dan mengimplementasikan peraturan tentang peragenan dan peraturan tentang asuransi, baik dari Asosiasi (organisasi yang menaungi dan mengawasi setiap perusahaan asuransi) ataupun peraturan dari perusahaan asuransi tempat kita bekerja.

Peraturan tentang agen asuransi tersebut berlandaskan pada peraturan pemerintah yang terdapat dalam Pasal 27 PP No. 73 Tahun 1992, yang mengatur tentang segala hal terkait penyelenggaraan usaha perasuransian. Peraturan pemerintah ini hadir untuk mengawasi penyelenggaraan usaha asuransi agar tetap tumbuh dan berkembang dengan baik dan dapat mendukung serta menunjang pembangunan nasional.

Pada dasarnya agen juga harus bertanggung jawab atas dirinya, perusahaan, nasabah dan masyarakat, dalam hal ini yang dimaksud dengan tanggung jawab terhadap masyarakat adalah patuh kepada Departemen Keuangan Republik Indonesia yang menerapkan standar hukum minimal untuk ‘petugas pemasaran’.

Ada pula departemen kepatuhan yang menjadi departemen yang mengurusi bobot kesalahan bagi agen. Selain itu, dalam lembaga asuransi, ada pula departemen keagenan yang memiliki tugas supervisi dan membantu semua yang berhubungan dengan penjualan, mengelola kegiatan kontes/insentif penjualan bagi agen, dan mengangkat agen dan supervisor agensi.

Dengan memahami peraturan, baik dari asosiasi, perusahaan asuransi tempat kita bekerja dan peraturan pemerintah, pekerjaan sebagai agen asuransi akan tetap pada jalurnya. Jika pada prosesnya mengalami kesulitan, jangan pernah sekalipun menyimpang dari peraturan yang telah ditetapkan menjadi landasan.

10. Ketahui Hal-hal yang Wajib Dihindari sebagai Seorang Agen Asuransi Berdasarkan Kajian OJK

Cara jadi agen asuransi yang baik dan sukses agar selalu berprestasi dan memiliki rekam jejak yang baik adalah senantiasa menghindari hal-hal yang dilarang bagi agen asuransi. Terutama jika hal tersebut telah disampaikan langsung oleh pihak yang berwajib, dalam hal ini adalah OJK (Otoritas Jasa Keuangan).

OJK merupakan lembaga negara yang memiliki tugas untuk mengatur dan mengawasi kegiatan-kegiatan seputar jasa keuangan di sektor Perbankan, sektor Asuransi, sektor Pasar Modal, sektor IKNB dan sektor lain yang berkaitan dengan jasa keuangan. Terkait perasuransian, OJK telah mengeluarkan kajian yang menghasilkan beberapa hal yang wajib dihindari oleh agen asuransi. Berikut pembahasan lengkapnya untuk semakin memahami tentang cara menjadi agen asuransi yang baik.

a. Penyampaian Informasi Produk Asuransi yang Kurang Transparan

Cara menjadi agen asuransi yang baik adalah menyampaikan setiap informasi produk asuransi dengan lengkap dan hindari menyampaikan informasi asuransi yang kurang transparan dan menjerumuskan calon nasabah. Setiap fitur dan kelebihan dari produk asuransi harus disampaikan dengan lengkap, beserta dengan kekurangan dan risiko yang akan dihadapi.

Baik keuntungan dan risiko merupakan seperangkat informasi penting yang harus disampaikan kepada nasabah, hal ini bertujuan agar nasabah bisa mempertimbangkan dengan matang untuk mengambil asuransi. Pun ketika telah memegang polis, nasabah tidak akan menyesal dengan keputusannya. Karena setiap informasi telah disampaikan dengan lengkap oleh seorang agen.

b. Tidak Memberikan Konfirmasi Akhir atau Welcome Call kepada Calon Nasabah

Seorang agen asuransi tidak diperkenankan memberikan konfirmasi akhir atau welcome call kepada calon nasabah. Karena tugas untuk melakukan hal ini merupakan pekerjaan dari bagian lain. Tugas seorang agen asuransi selesai ketika menawarkan produk asuransi, jika sepakat kemudian melakukan transaksi dan menyelesaikannya.

Selanjutnya seorang agen asuransi harus tetap senantiasa memberikan pendampingan kepada nasabah dan menyediakan ruang untuk konsultasi. Dengan mengikuti hal tersebut dan memegang teguh peraturan merupakan cara jadi agen asuransi yang sukses.

c. Menolak Permintaan Penghentian atau Penebusan Polis di Awal Tahun Kepesertaan

Penutupan polis oleh nasabah merupakan kabar buruk bagi seorang agen, tetapi hal tersebut harus tetap dilakukan oleh seorang agen. Agen asuransi harus membantu proses penutupan polis yang diajukan oleh nasabah. Tidak diperkenankan seorang agen menolak permintaan nasabah untuk menghentikan polis atau melakukan penebusan polis di awal tahun.

Namun jika seorang agen ingin mengetahui alasan penghentian atau penebusan, hal tersebut diperkenankan. Dengan catatan, bertanya dengan sopan dan menggunakan komunikasi yang baik. Terutama jika kita terkenal sebagai agen asuransi yang baik dan ramah. Mempertahankan citra perusahaan dan citra diri sebagai seorang agen merupakan hal yang sangat penting.

d. Tidak Mengedukasi Konsumen

Memang, salah satu cara jadi agen asuransi yang sukses adalah menjelaskan secara lengkap terkait segala produk asuransi yang ditawarkan, serta memberikan segala kemungkinan dan prospek dari hasil investasi jika mengambil produk asuransi tertentu. Namun, disarankan seorang agen asuransi tidak mengedukasi konsumen atau nasabah.

Hal ini bertujuan untuk membuat nasabah tetap merasa nyaman dalam melakukan konsultasi terkait asuransi. Sebagai seorang agen, harus bertanya terlebih dahulu kepada calon nasabah atau konsumen tentang sejauh mana mereka mengetahui asuransi beserta seluk beluknya.

Jika memang calon nasabah belum mengetahui apa pun, seorang agen harus meminta izin terlebih dahulu untuk menjelaskan segala hal tentang asuransi. Dalam hal ini, kemampuan komunikasi yang baik dibutuhkan dan memiliki kecerdasan emosional agar tetap bisa membaca emosi calon nasabah. Dan tentu saja, seorang agen harus menguasai dengan khatam setiap informasi dari produk asuransi.

e. Ilustrasi Hasil Investasi pada Produk yang Bersifat Unit Link Hanya Menggunakan Asumsi

Agen asuransi diwajibkan membuat ilustrasi hasil investasi asuransi sertai membantu nasabah membuat prospek di masa depan. Agen asuransi juga bertugas untuk membuat nasabah menyadari penting kebutuhannya. Namun seorang agen asuransi tidak boleh membuat ilustrasi hasil investasi pada asuransi dengan hanya menggunakan asumsi.

Cara jadi agen asuransi yang baik adalah membuat ilustrasi hasil investasi dan prospek di masa depan dengan menggunakan data dan angka. Serta dengan mempertimbangkan perhitungan yang berlaku di perusahaan asuransi tempatnya bekerja. Jika seorang agen melakukan hal ini, selain mengindikasikan tindakan ilegal, juga telah melanggar kode etik seorang agen asuransi itu sendiri.

f. Tidak Memberikan Informasi yang Lengkap pada Laporan Perkembangan Dana

Seorang agen asuransi tidak boleh memberikan informasi lengkap pada laporan perkembangan dana. Informasi lengkap hanya diberikan kepada nasabah saja. Hal ini merupakan bagian dari menjaga kerahasiaan nasabah. Perkembangan dana wajib disampaikan secara detail kepada nasabah.

Namun, pada laporan perkembangan, tidak disarankan memberikan informasi yang lengkap. Sebab, hal ini merupakan bagian dari kode etik seorang agen asuransi untuk menjaga kerahasiaan seorang nasabah yang dipegangnya. Ini juga merupakan sebuah usaha dan cara jadi agen asuransi agar dapat mempertahankan kepercayaan dan integritasnya.

Jika minat menjadi agen asuransi semakin tinggi setelah membaca artikel di atas, bisa langsung coba daftar agen asuransi. Dimulai dengan mencari informasi terkait perusahaan-perusahaan asuransi. Kamu bisa mengaplikasikan tips dan cara jadi agen asuransi yang telah dibahas lengkap di atas!

Pilih perusahaan untuk agen asuransi yang cocok dengan kita secara personal dan memiliki rekam jejak yang baik. Dengan perkembangan teknologi, kini cara agen asuransi menjaring nasabah bisa jadi lebih praktis!

Ingin jadi agen asuransi yang penuh keuntungan terkaya dan mau mengetahui juga cara menjadi agen asuransi terbaik dengan tepat? Temukan panduan dan dapatkan pelatihannya dengan menjadi Mitra Qoala Plus sekarang juga! Segera install aplikasinya di Google Play atau App Store! Kamu juga bisa kunjungi laman Qoala Plus untuk mendaftar dan mendapatkan informasi lainnya.