Apakah agen asuransi perlu mempelajari problem solving? Pada dasarnya, manusia tidak luput dari masalah termasuk di dalam pekerjaan. Memahami pengertian serta contoh problem solving merupakan kemampuan yang perlu dimiliki termasuk oleh mereka yang bekerja di industri asuransi.

Problem solving adalah keterampilan yang akan dapat menunjang kesuksesan karir dan pekerjaan. Oleh sebab itu, sebelum mendaftar menjadi bagian dari asuransi baik sebagai agen asuransi maupun Mitra Qoala Plus, simak dulu yuk artikel seputar contoh problem solving ini, lengkap dengan pengertian, proses, serta cara meningkatkan skill tersebut.

Apa Itu Problem Solving?

Problem solving adalah keterampilan yang penting dalam berbagai profesi dan kehidupan sehari-hari. Ini melibatkan pemikiran kritis, kreativitas, kemampuan analitis, dan kemampuan komunikasi. Orang yang baik dalam problem solving cenderung lebih sukses dalam menangani tantangan yang muncul dalam kehidupan baik yang bersifat sederhana maupun yang kompleks.

Tapi apa sih sebenarnya problem solving itu? Problem solving artinya proses untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menemukan solusi untuk masalah atau tantangan yang dihadapi.

Problem solving ini merupakan kemampuan mental yang penting dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam konteks pribadi, profesional, atau akademis.

Dalam problem solving, seseorang atau sekelompok orang mencoba untuk:

  • Mengidentifikasi masalah, yang melibatkan pengenalan dan pemahaman masalah atau hambatan yang dihadapi. Penting untuk merumuskan masalah dengan jelas dan spesifik.
  • Menganalisis masalah: Langkah berikutnya adalah setelah mengidentifikasi masalah. Ini mencakup mencari akar penyebab masalah, mengumpulkan informasi relevan, dan memahami konsekuensi dari masalah tersebut.
  • Mengembangkan solusi: Setelah masalah dianalisis, langkah berikutnya adalah mencari solusi yang mungkin. Ini bisa melibatkan pemikiran kreatif, mengidentifikasi opsi yang berbeda, dan merancang rencana tindakan.
  • Menerapkan solusi: Setelah solusi ditemukan, solusi tersebut harus diterapkan. Ini bisa melibatkan tindakan nyata atau implementasi solusi.
  • Evaluasi: Langkah akhir dalam problem solving adalah mengevaluasi apakah solusi yang diterapkan berhasil atau tidak. Jika solusi tidak berhasil, maka mungkin perlu mencari solusi alternatif atau memodifikasi pendekatan.

Tujuan dari problem solving adalah menemukan solusi yang tepat untuk permasalahan yang ada. Tentunya, hal tersebut tergantung pada tingkat kesulitan masalah. Jadi, memecahkan masalah akan melibatkan penggunaan kemampuan yang menantang, termasuk keterampilan berpikir kritis.

Proses dan Contoh Problem Solving

Untuk bisa melakukan problem solving, tentunya bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan apakah dalam kehidupan sehari-hari, di dunia pekerjaan, atau di kondisi lain.

Nah, kamu bisa mencari beberapa contoh problem solving di dalam pekerjaan apabila hendak mengatasi masalah yang terjadi pada pekerjaan.

Adapun contoh problem solving yang bisa kamu pelajari misalnya yang berhubungan dengan penjualan.

Sebagai contoh, kamu biasanya bisa menjual 300 buah roti dalam satu hari. Akan tetapi, di suatu hari terjadi masalah yang menghambat proses produksi. Hal tersebut berdampak pada penjualan roti yang akhirnya merugikan toko roti.

Untuk bisa menyelesaikan masalah tersebut, kamu bisa melalui beberapa langkah atau proses dari problem solving, yaitu:

1. Lakukan Analisis Situasi

Hal pertama yang bisa kamu lakukan dalam memulai problem solving, dimana produksi roti menjadi terhambat adalah melakukan analisis situasi.

Tentu saja, perlu pemahaman dan kemampuan agar bisa melakukan tahapan satu ini. Pastikan kamu mengetahui akar permasalahan yang terjadi. Ada beberapa skill yang sangat berguna dalam proses problem solving satu ini, yaitu pengumpulan data, analisis data, dan analisis histori.

Dengan kata lain, kamu harus mencari penyebab terjadinya masalah. Bisa saja produksi terhambat karena mesin penggiling adonan yang rusak atau bahan utama pembuat roti yang tidak tersedia.

Proses satu ini juga bisa kamu terapkan dalam contoh problem solving dalam kehidupan sehari-hari.

2. Buat Daftar Solusi

Sudah mencari sumber permasalahan yang terjadi? Nah, proses selanjutnya adalah mencari jalan keluar dengan membuat daftar solusi. Untuk bisa melakukannya, pastikan kamu dan tim memiliki beberapa kemampuan, termasuk berpikir kreatif, perencanaan proyek, dan desain proyek.

Apabila akar masalah ada pada mesin penggiling yang rusak, ada beberapa alternatif solusi, yaitu:

  • Memperbaiki mesin yang rusak
  • Mengganti mesin rusak dengan membeli mesin baru
  • Berhenti memproduksi roti untuk sementara waktu
  • Membuat roti tanpa menggunakan mesin penggiling
  • Cara lain yang bisa menjadi solusi atas permasalahan yang terjadi

3. Pilih Solusi yang Tepat

Selanjutnya adalah proses pemilihan solusi dari beberapa daftar solusi yang sudah dibuat. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa setiap pilihan memiliki konsekuensi masing-masing. Oleh sebab itu, sebaiknya tidak mengambil keputusan sendiri melainkan bersama dengan tim yang terlibat.

Adapun beberapa skill yang diperlukan dalam memilih solusi adalah analisis, diskusi, kerjasama, dan penentuan prioritas.

4. Buat Rancangan Rencana

Selain contoh yang disebutkan di atas, kamu juga bisa mencari contoh problem solving di perusahaan yang lebih tepat. Jadi, bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas.

Terlepas dari apapun permasalahan yang terjadi, termasuk contoh pada penjualan roti di atas, membuat rancangan rencana merupakan proses lanjutan dari ketiga proses yang sudah dilakukan sebelumnya.

Manajemen proyek, manajemen waktu, dan kolaborasi adalah beberapa kemampuan yang akan kamu perlukan dalam proses problem solving ini.

5. Evaluasi

Apabila solusi yang dipilih sudah mulai dilakukan, jangan lupa untuk melakukan evaluasi. Tujuannya untuk mengetahui apakah solusi tersebut bekerja dengan baik. Untuk melakukannya, ada beberapa kemampuan yang diperlukan, yaitu analisis, komunikasi, dan pengumpulan data.

Metode Problem Solving

contoh problem solving
Sumber foto: Dilok Klaisataporn via Shutterstock

Problem solving bisa diartikan sebagai cara untuk bisa mengatasi masalah. Ada banyak metode yang bisa digunakan dalam problem solving, dan pilihan metode tergantung pada kompleksitas masalah dan preferensi individu atau tim.

Berikut adalah beberapa metode problem solving yang umum digunakan:

1. Metode Kepala Empat

Metode ini melibatkan empat tahap utama, yaitu mengidentifikasi masalah, mengembangkan rencana, melaksanakan rencana, dan mengevaluasi hasil. Pendekatan ini membantu memastikan bahwa semua aspek masalah dipertimbangkan sebelum mengambil tindakan.

2. Analisis SWOT

SWOT adalah singkatan dari Strengths (Kekuatan), Weaknesses (Kelemahan), Opportunities (Peluang), dan Threats (Ancaman). Metode ini digunakan untuk menganalisis situasi atau keputusan bisnis dengan mempertimbangkan elemen-elemen ini. Ini membantu dalam membuat keputusan strategis.

3. Metode Fishbone (Ishikawa) atau Diagram Sebab-Akibat

Metode ini membantu dalam mengidentifikasi akar penyebab masalah dengan membuat diagram yang menunjukkan hubungan antara berbagai faktor yang dapat mempengaruhi masalah tersebut.

4. Metode 5 Whys

Pendekatan ini melibatkan bertanya “Mengapa?” berulang kali untuk menggali lebih dalam dan menemukan akar penyebab masalah. Ini membantu dalam mengidentifikasi penyebab sebenarnya dari masalah.

5. Metode Brainstorming

Ini adalah teknik kreatif yang melibatkan pengumpulan gagasan dari sekelompok orang untuk mencari solusi potensial. Brainstorming bisa dilakukan dalam sesi kelompok atau individu.

6. Pemodelan Matematis

Dalam beberapa situasi, pemodelan matematis dapat digunakan untuk menganalisis masalah dan menemukan solusi. Ini sering digunakan dalam ilmu pengetahuan dan teknik.

7. Metode Analisis Cost-Benefit

Metode ini digunakan untuk membandingkan biaya dan manfaat dari berbagai alternatif solusi. Ini membantu dalam pengambilan keputusan terutama dalam konteks bisnis dan ekonomi.

8. Metode Delphi

Metode ini melibatkan survei berulang kepada sekelompok ahli atau pemangku kepentingan untuk mencapai konsensus dalam merencanakan atau memecahkan masalah.

9. Metode Root Cause Analysis (Analisis Akar Penyebab)

Yaitu sebuah pendekatan sistematis untuk mengidentifikasi dan menghilangkan akar penyebab masalah.

10. Pendekatan Agile atau Lean

Metode ini umumnya digunakan dalam pengembangan perangkat lunak dan manufaktur untuk memecahkan masalah dengan pendekatan yang lebih fleksibel dan berkelanjutan.

Pemilihan metode problem solving harus sesuai dengan sifat dan kompleksitas masalah yang dihadapi. Terkadang, kombinasi beberapa metode juga dapat digunakan untuk mencapai solusi yang efektif. Penting untuk berfokus pada analisis yang cermat, pemikiran kritis, dan komunikasi yang baik selama proses problem solving.

Keuntungan Jadi Mitra Qoala Plus
Komisi Langsung
Komisi Langsung

Pendapatan instan setelah menjual beragam produk asuransi personal maupun komersial terbaik

Qoala Points
Qoala Points

Rewards berupa poin yang dapat ditukarkan ke dalam bentuk komisi

Rewards
Rewards

Hadiah atau bonus dalam bentuk lain yang bisa diperoleh melalui program atau campaign Qoala Plus

Manfaat Mempunyai Skill Problem Solving

Mempunyai keterampilan problem solving memiliki banyak manfaat dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam konteks pribadi, profesional, maupun akademis. Berikut adalah beberapa manfaat utama memiliki keterampilan problem solving:

1. Mampu Mengatasi Tantangan

Kemampuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengatasi masalah membantu individu menghadapi tantangan yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. Ini membuat mereka lebih tangguh dalam menghadapi berbagai situasi sulit.

2. Meningkatkan Produktivitas

Problem solving yang efektif dapat membantu meningkatkan produktivitas di tempat kerja. Dengan mengatasi masalah dan hambatan dengan cepat dan efisien, pekerja menjadi lebih efektif dalam menyelesaikan tugas mereka.

3. Mampu Mengambil Keputusan

Kemampuan problem solving yang baik membantu individu dalam membuat keputusan yang lebih baik. Mereka dapat mempertimbangkan berbagai opsi dengan cermat, menganalisis konsekuensi potensial, dan memilih solusi yang paling sesuai.

4. Memiliki Inovasi dan Kreativitas yang Lebih

Problem solving sering melibatkan pemikiran kreatif. Mampu memecahkan masalah dengan cara yang inovatif memungkinkan individu untuk menciptakan solusi baru dan berkontribusi pada perubahan positif di berbagai bidang.

5. Peningkatan Hubungan Interpersonal

Kemampuan problem solving juga berperan dalam meningkatkan hubungan interpersonal. Dalam situasi konflik, individu yang baik dalam problem solving dapat mencari solusi yang adil dan membangun komunikasi yang efektif.

6. Kemajuan Karier

Di tempat kerja, keterampilan problem solving yang baik adalah aset berharga. Ini dapat membantu seseorang mencapai tujuan karir, karena mereka mampu mengatasi masalah yang kompleks dan memberikan solusi yang bernilai tambah.

7. Peluang untuk Meningkatkan Daya Tahan Emosional

Mempunyai kemampuan problem solving membantu individu dalam mengelola stres dan tekanan. Mereka dapat menghadapi situasi sulit dengan lebih tenang dan mengembangkan daya tahan emosional.

8. Memiliki Kemampuan Memecahkan Masalah Akademis

Siswa dengan keterampilan problem solving yang baik cenderung berhasil di sekolah dan dalam ujian. Mereka dapat memahami dan menjawab pertanyaan dengan lebih baik.

9. Hemat Waktu dan Sumber Daya

Problem solving yang efisien menghindari pemborosan waktu dan sumber daya. Ini dapat membantu mengoptimalkan proses bisnis dan mengurangi biaya yang tidak perlu.

10. Kemandirian

Mampu memecahkan masalah sendiri memberikan rasa kemandirian. Individu merasa lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan dan tidak selalu bergantung pada orang lain.

11. Berkontribusi pada Kemajuan Masyarakat

Kemampuan problem solving tidak hanya menguntungkan individu, tetapi juga dapat berkontribusi pada kemajuan masyarakat. Masyarakat dengan banyak individu yang mahir dalam problem solving cenderung lebih inovatif dan mampu mengatasi masalah kompleks yang dihadapi oleh masyarakat secara keseluruhan.

Tips Meningkatkan Skill Problem Solving

tips meningkatkan skill problem solving
Sumber foto: fizkes via Shutterstock

Dengan segudang manfaat problem solving, tentunya akan lebih baik bagi setiap individu untuk memiliki kemampuan problem solving. Manusia hidup tidak lepas dari masalah bahkan dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh sebab itu, problem solving menjadi kemampuan yang wajib dimiliki tanpa memandang gender, status, usia, maupun pekerjaan. Apabila ingin meningkatkan kemampuan problem solving, bukan hanya belajar beberapa contoh problem solving saja, tetapi juga lakukan beberapa tips berikut:

1. Tingkatkan Kemampuan Teknis

Salah satu tips dan cara yang bisa kamu lakukan untuk dapat meningkatkan kemampuan problem solving adalah meningkatkan hard skill. Pastikan kamu akan terus mengasah kemampuan teknis sehingga bisa lebih mahir dalam memecahkan masalah.

2. Manfaatkan Peluang yang Ada

Selalu ada kesempatan atau peluang di depan mata. Jadi, untuk bisa meningkatkan skill problem solving, manfaatkan setiap peluang yang ada. Praktik di berbagai tempat misalnya dengan mencari proyek baru. Bisa juga dengan membentuk tim yang berbeda dari tim problem solving yang sebelumnya.

Bila perlu, kamu bisa mengikuti komunitas atau organisasi di luar lingkungan tempat kerja. Lihat peluang yang ada dan manfaatkan kesempatan untuk terus mengembangkan kemampuan problem solving.

3. Perhatikan Orang Lain

Tips meningkatkan kemampuan problem solving yang tidak kalah penting untuk kamu coba adalah memperhatikan orang lain. Setiap individu memiliki kemampuan memecahkan masalah dengan cara yang berbeda. Jadi, kamu bisa memperhatikan orang lain.

Misalnya, lihat dan amati bagaimana atas atau rekan bisnis dalam menghadapi suatu masalah. Kamu bisa meniru dan memodifikasi pola problem solving mereka.

4. Jangan Malu Meminta Pendapat Orang Lain

Bicarakan masalah kamu dengan orang lain, terutama mereka yang memiliki pengalaman atau wawasan yang relevan. Perspektif dari orang lain dapat membantu kamu melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda.

5. Bereksperimen dengan Berbagai Solusi Berbeda

Jangan takut untuk mencoba berbagai solusi. Beberapa masalah mungkin memerlukan pendekatan eksperimental untuk menemukan apa yang berhasil.

6. Terus Berlatih

Seperti keterampilan lainnya, problem solving memerlukan latihan. Cobalah memecahkan masalah kecil sehari-hari untuk mempertajam keterampilan kamu.

7. Belajar dari Kesalahan

Jangan takut untuk membuat kesalahan. Kesalahan adalah bagian dari proses belajar. Penting untuk belajar dari kesalahan dan menerapkan pengetahuan itu pada masalah berikutnya.

8. Manfaatkan Sumber Daya Online

Ada banyak sumber daya online, termasuk kursus, buku, dan video, yang dapat membantu kamu meningkatkan keterampilan problem solving.

9. Terbuka terhadap Perubahan

Agar bisa meningkatkan skill problem solving, kamu harus bersedia untuk merubah pendekatan ketika solusi awal tidak berhasil. Keterbukaan terhadap perubahan adalah kunci dalam problem solving yang sukses.

Memahami problem solving beserta contoh dan manfaatnya juga diperlukan oleh para agen asuransi atau mitra Qoala Plus. Sehingga mereka memiliki kemampuan menyelesaikan masalah baik yang di dalam tim maupun secara individu sebagai agen.

Contoh problem solving bisa agen asuransi pelajari termasuk saat menghadapi calon nasabah dengan masalah yang dapat bervariasi.

Hal tersebut wajib diketahui bahkan sebelum kamu memutuskan menjadi agen asuransi. Tertarik menjadi bagian dari industri asuransi di Indonesia? Kali ini kamu bisa mendaftarkan diri sebagai Mitra Qoala Plus, yang juga berkesempatan belajar lebih jauh tentang asuransi melalui aplikasi yang bisa didownload di Google Play maupun App Store.