Intangible asset atau aset tidak berwujud merupakan salah satu bentuk dari aset yang tersedia saat ini. Dengan kata lain, intangible asset adalah bagian dari kekayaan yang dimiliki, baik oleh perusahaan atau perorangan.

Aset merupakan sebuah sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan atau perorangan. Aset sendiri memiliki sejumlah nilai di dalamnya, terutama nilai ekonomi atau keuangan. Setiap perusahaan atau perorangan harus memahami setiap aset yang dimilikinya, terutama aset yang memiliki nilai-nilai.

Aset sendiri terdapat beberapa jenis, di antaranya yaitu aset yang berwujud dan aset yang tidak berwujud. Berbeda dengan aset yang berwujud, aset tidak berwujud tidak memiliki bentuk fisik, misalnya tanah atau benda. Dalam kesempatan kali ini, kita akan bersama-sama bahan tentang aset tidak berwujud itu sendiri.

Lantas, apa itu tangible dan intangible asset dan beserta contohnya? Yuk, mari kita mulai pembahasan yang sudah Qoala Plus rangkum di bawah ini!

Pengertian Intangible Asset atau Aset Tak Berwujud

Pengertian Intangible Asset atau Aset Tak Berwujud
Sumber foto: Jack_the_sparow via Shutterstock

Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, bahwa intangible asset atau aset yang tidak berwujud, merupakan sumber daya yang bernilai dengan tidak adanya keberadaan fisik. Aset tidak berwujud sendiri merupakan kekayaan intelektual yang dimiliki oleh perusahaan dan dapat digunakan untuk memproduksi nilai yang menguntungkan bagi perusahaan itu sendiri.

Kita dapat menentukan sebuah aset yang memiliki nilai ekonomi atau nilai keuangan dalam jangka waktu yang panjang, tentu jika kita berharap nilainya akan bertahan dan bertambah secara berkala, contohnya misal dalam setiap satu tahun atau beberapa tahun.

Meskipun tidak memiliki nilai fisik, yang dapat dilihat atau disentuh, aset tidak terlihat memiliki dampak yang signifikan pada nilai bisnis perusahaan itu sendiri. Contohnya seperti nama brand. Nama brand merupakan sesuatu yang tidak berbentuk dan memiliki fisik. Namun keberadaannya dapat mempengaruhi nilai bisnis itu sendiri.

Karakteristik Utama dari Aset yang Tidak Berwujud

Aset tidak terlihat sendiri memiliki beberapa karakteristik. Berikut ini beberapa karakteristik dari aset yang tidak berwujud:

  1. Aset tak berwujud tidak memiliki eksistensi fisik, serta akan mendapatkan nilai dari hak dan keistimewaan yang diberikan untuk perusahaan yang menggunakan aset tak berwujud.
  2. Aset tak berwujud bukan instrumen keuangan, dapat menghasilkan nilai yang didapatkan dari klaim untuk menerima kas atau ekuivalen kas di masa depan.
  3. Aset tak berwujud bersifat jangka panjang dan menjadi subjek amortisasi, serta menyediakan jasa dalam kurun waktu bertahun-tahun.

Karakteristik Pendukung dari Aset Tak Berwujud

Selain karakteristik utama dari intangible asset yang telah dijelaskan di atas, juga terdapat beberapa karakteristik pendukungnya. Berikut ini beberapa karakteristik pendukung yang dimaksud:

  1. Aset tidak berwujud bisa didapatkan melalui pengembangan atau dibeli secara terpisah atau juga dapat menjadi satu dengan aset lainnya.
  2. Aset tidak berwujud secara tidak langsung digunakan sebagai operasional perusahaan.
  3. Aset tidak berwujud juga dipengaruhi oleh aktivitas yang dilakukan oleh kompetitor.
  4. Aset tidak berwujud memiliki nilai tertentu bagi perusahaan.
  5. Aset tidak berwujud juga tidak ditentukan usianya secara ekonomis.

Membahas tentang perolehan aset tak berwujud, ketika awal memperoleh aset tidak berwujud, nilainya harus diakui sebesar harga perolehannya. Sementara itu, pada periode selanjutnya aset tidak berwujud dilaporkan dengan nilai yang tercatat. Nilai atau harga perolehan aktiva tidak berwujud ditentukan oleh cara memperolehnya.

Misalkan, untuk aset tidak berwujud yang didapatkan melalui pembelian kas, maka harga yang diperoleh yaitu senilai jumlah yang dibayarkan. Sementara jika aset tidak berwujud diperoleh melalui proses dengan aset lain, nilai perolehannya menjadi sebesar perkiraan harga pasar dari aset yang digunakan sebagai penukar.

Masa Manfaat Aset Tak Berwujud dan Hal-hal yang Perlu Dipertimbangkan

Selain karakteristik yang menjadi bagian penting dari aset tidak berwujud, kamu juga perlu ketahui terdapat masa manfaat dari aset tidak berwujud. Maksudnya, terdapat beberapa hal yang perlu kamu perhatikan saat mempertimbangkan masa manfaat aset tidak berwujud, yaitu:

  1. Hal yang harus dipertimbangkan adalah penggunaan aset oleh organisasi dan efisiensi pengelolaannya.
  2. Jangka waktu hidup produk secara umum.
  3. Jangka waktu atau masa tenggang teknologi.
  4. Kestabilan industri tempat aset digunakan dan tren pasar terhadap produk atau jasa yang diproduksi.
  5. Waktu penggunaan pemakaian dan efisiensi pengelolaan aset.
  6. Perkiraan tindakan dan aktivitas dari pesaing.
  7. Biaya pengeluaran untuk pemeliharaan dalam hal mendapatkan manfaat.
  8. Masa waktu pengendalian aset.
  9. Ketergantungan masa manfaat aset.

Aset tidak berwujud bisa berbentuk hal yang melekat pada produk intelektual saat fasilitasnya digunakan oleh pihak lain yang terlibat.

Istilah-istilah yang Berkaitan dengan Aset Tidak Berwujud

Terdapat beberapa istilah lain yang berkaitan dengan aset tidak berwujud atau intangible asset. Berikut ini adalah beberapa istilah yang terkait:

a. Intangible Product

Intangible product adalah produk yang dihasilkan yang berupa kesepakatan, peratran, ide, kerjasama hingga nama sebuah brand. Intangible product juga merupakan salah satu intangible asset adalah penting untuk diketahui.

b. Intangible Value

Intangible value adalah nilai dari aset yang tidak berwujud tersebut, baik nilai ekonomi, atau nilai dari aspek lainnya.

c. Intangible Cost

Intangible cost adalah biaya yang tidak pasti yang terjadi akibat pengaruh dari lamanya waktu operasi kegiatan. Waktu operasi yang lama terjadi akibat pengaruhi dari hambatan yang terjadi.

Yuk, gabung sebagai Mitra Qoala Plus untuk menjadi agen asuransi terbaik dan dapatkan berbagai pelatihan hingga cuan berlimpah!

Contoh dan Jenis-jenis Aset Tak Berwujud

Contoh dan Jenis-jenis Aset Tak Berwujud
Sumber foto: dizain via Shutterstock

Tentu saja kamu bertanya terkait intangible asset (aset intangible atau aset tak berwujud) apa aja? Karena dengan pengetahuan yang awam, kita sulit membayangkan sesuatu benda yang tidak berwujud yang kemudian menjadi aset. Namun pada dasarnya, intangible asset adalah berupa beberapa hal dalam bentuk lain.

Lalu, apa contoh produk intangible? Maksudnya contoh yang menjadi intangible asset itu sendiri? Berikut ini beberapa contoh dan jenis dari aset tidak berwujud:

1. Paten

Salah satu contoh dari aset tidak berwujud yaitu paten. Paten merupakan hak yang diberikan kepada perusahaan untuk melakukan produksi. Paten juga dapat memberikan hak untuk menjual suatu penemuan dalam jangka waktu tertentu. Lantas bagaimana sebenarnya cara untuk menentukan nilai dari paten?

Nilai dari peten ditentukan oleh biaya yang telah dikeluarkan hingga mendapatkan paten tersebut. Usia atau umur dari paten dapat dihitung lebih dari satu tahun, sehingga paten dapat digolongkan sebagai salah satu aset tidak berwujud.

2. Hak Cipta/Copyright

Salah satu contoh dan jenis aset tak berwujud yaitu hak cipta yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah copyright. Hak cipta merupakan hal yang diberikan oleh pemerintah atas kepemilikan hak cipta untuk menghasilkan, memperbanyak dan menjual karya seni atau publikasi.

Nilai dari hak cipta dapat ditentukan berdasarkan beberapa faktor, namun kurang lebih sama dengan paten. Nilai dari hak cipta ditentukan oleh seluruh biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan hak cipta itu sendiri.

3. Merk Dagang/Trade Mark

Jenis dari aset tak berwujud selanjutnya yaitu merk dagang atau dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah trade mark. Merek dagang adalah simbol, kata, frasa yang digunakan sebagai identitas sebuah produk atau bisnis. Merk dagang merupakan bagian penting dalam menjalankan bisnis.

Karena, secara tidak langsung, merk dagang dapat meningkatkan penjualan. Oleh karena itu, merk dagang masuk dalam salah satu aset dalam bisnis, yaitu aset tak berwujud. Kita bisa mendaftarkan merek dagang agar mendapatkan perlindungan, salah satunya ketika kita mendapatkan hak cipta atau hak paten atas merek dagang yang kita daftarkan.

Kita bisa mendapatkan perlindungan merek dagang dengan mendaftarkan nama produk ke instansi pemerintah yang mengatur tentang hak paten dan hak cipta. Nilai dari merk dagang dapat ditentukan dari biaya yang dikeluarkan selama proses merek dagang didaftarkan hingga mendapatkan hak cipta atau hak paten.

4. Goodwill

Jenis aset tak berwujud selanjutnya yaitu goodwill. Goodwill dapat muncul karena pembelian aset yang harganya lebih tinggi dari harga yang ada di pasaran. Nah, selisih dari harga yang didapatkan antara pembelian aset dengan harga pasar dapat dihitung sebagai goodwill. Pembelian aset yang terjadi merupakan pembelian dari bisnis lain.

5. Perjanjian Waralaba/Franchise

Jenis terakhir dari aset tak berwujud adalah franchise. Franchise atau waralaba merupakan perjanjian secara kontrak antara pihak yang mengambil franchise dengan pihak yang memberikan franchise. Franchise dapat berupa hak menjual produk, hak penyediaan jasa atau hak penggunaan merk dagang tertentu.

Contohnya kamu akan membuka franchise sebuah warung seblak, kamu harus melakukan kerja sama dengan pemilik franchise warung seblak dan melakukan kerjasama. Sementara itu, nilai dari franchise dapat ditentukan dari biaya yang dikeluarkan untuk mengambil franchise itu sendiri.

Dapatkan solusi kemudahan beransuransi, baik bagi nasabah maupun agen asuransi dengan dokumen dan proses klaim digital yang didukung teknologi terbaik di Qoala Plus!

Keuntungan Jadi Mitra Qoala Plus
Komisi Langsung
Komisi Langsung

Pendapatan instan setelah menjual beragam produk asuransi personal maupun komersial terbaik

Qoala Points
Qoala Points

Rewards berupa poin yang dapat ditukarkan ke dalam bentuk komisi

Rewards
Rewards

Hadiah atau bonus dalam bentuk lain yang bisa diperoleh melalui program atau campaign Qoala Plus

Klasifikasi Aset Tidak Berwujud (Intangible Asset)

Klasifikasi Aset Tidak Berwujud (Intangible Asset)
Sumber foto: 13_Phunkod via Shutterstock

Apakah intangible asset termasuk aset tetap? Sebenarnya, konsep intangible asset memiliki arti sebaliknya dari tangible asset yang merupakan aset tetap. Oleh karena itu, pada dasarnya, intangible asset merupakan aset yang tidak tetap.

Namun, terkait aset tidak berwujud ini, terdiri dari beberapa klasifikasi aset yang dibedakan dengan sifatnya. Klasifikasi dari aset tidak berwujud yang dimaksud adalah aset tak berwujud yang pasti, aset tak berwujud tidak terbatas dan hak milik intelektual. Berikut penjelasan lengkap tentang klasifikasi aset tidak berwujud:

1. Aset Tak Berwujud yang Pasti (Definite Intangible Asset)

Klasifikasi pertama yaitu aset tidak berwujud yang pasti atau definite intangible asset. Klasifikasi ini memiliki nilai dengan batas waktu tertentu. Misalnya seperti perjanjian kontrak atau penggunaan paten perusahaan lain selama periode waktu yang disepakati. Setelah masa waktu selesai, maka nilainya akan menghilang.

2. Aset Tak Berwujud Tidak Terbatas (Indefinite Intangible Asset)

Klasifikasi aset tak berwujud tidak terbatas atau indefinite intangible asset merupakan aset yang tidak berwujud dan tetap berharga untuk kelangsungan sebuah perusahaan. Contoh untuk klasifikasi aset tidak berwujud ini adalah loyalitas pelanggan. Loyalitas pelanggan merupakan aset tak berwujud yang tidak terbatas karena tetap bernilai bagi perusahaan, selama perusahaan tersebut bertahan dalam menjalankan bisnis.

3. Hak Milik Intelektual (Intellectual Property)

Klasifikasi terakhir dari aset tak berwujud adalah hak milik intelektual atau intellectual property. Ini merupakan salah satu aset tak berwujud yang memiliki nilai yang menjanjikan. Hak milik intelektual merujuk pada hal yang atau karya yang dibuat berdasarkan pemikiran. Seperti penamaan tempat, brand, gambar, desain atau karya sastra dan karya akademik.

Mau menjadi agen asuransi terbaik dengan dukungan teknologi yang membuat proses jualan asuransi jadi lebih mudah? Jadilah Mitra Qoala Plus dan rasakan kemudahannya!

Cara Menilai Aset Tak Berwujud

Cara Menilai Aset Tak Berwujud
Sumber foto: garagestock via Shutterstock

Tangible dan intangible asset adalah sumber daya yang bernilai yang penting untuk diketahui nilainya. Berdasarkan PSAK 19 (revisi 2009), intangible asset PSAK merupakan aset non-moneter yang dapat diidentifikasi tanpa wujud fisik. Aset ini dimanfaatkan untuk menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, dapat disewakan kepada pihak lain atau untuk tujuan alternatif lainnya.

Terdapat beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk mendapatkan nilai dari aset tidak berwujud. Berikut ini beberapa cara yang bisa kamu gunakan untuk mengetahui nilai aset tak berwujud, yaitu:

1. Menemukan Nilai Intangible Asset Perusahaan

Salah satu cara yaitu dengan menemukan nilai aset tak berwujud yang dimiliki oleh perusahaan. Kamu bisa memulainya dengan membuat daftar aset yang berwujud terlebih dahulu dan menentukan nilainya sendiri. Dari proses tersebut, kamu bisa menemukan informasi yang tercantum dalam neraca perusahaan.

Setelah kamu memiliki daftarnya, kamu bisa menambahkan semua nilai untuk menentukan nilai total aset berwujud perusahaan. Salah satu contohnya dapat kamu temukan dari pembuatan intangible asset dalam laporan keuangan perusahaan.

2. Membuat Daftar Aset Intangible

Setelah membuat daftar aset berwujud kamu bisa melanjutkannya dengan membuat daftar aset tidak berwujud, dan susun menjadi kesatuan dengan daftar sebelumnya.

Aset-aset tak berwujud biasanya tidak akan terdapat dalam neraca perusahaan, sehingga kamu perlu untuk memikirkannya secara matang dan menambahkan nilai perusahaan yang tidak tercatat. Contohnya seperti aset tak berwujud yang mencakup daftar pelanggan, merk dagang, logo, hingga hak paten dan hak cipta desain unik yang dimiliki oleh perusahaan.

3. Tentukan Cara Kalkulasinya

Cara menilai intangible asset selanjutnya adalah dengan menentukan cara kalkulasinya atau cara menghitungnya. Terdapat tiga metode yang bisa kamu gunakan untuk mendapatkan hasil nilai aset tak berwujud. Berikut ini adalah penjelasan metode menghitungnya:

a. Metode Biaya

Metode pertama yaitu dengan fokus pada perhitungan biaya bagi perusahaan lain untuk dapat menghasilkan aset tak berwujud. Kamu dapat memperkirakan biayanya dengan mencari nilai saat ini yang didapatkan dari biaya awal membuatnya. Biaya ini mencakup hal-hal seperti biaya kompensasi atas waktu yang dihabiskan, biaya bahan dan biaya-biaya lainnya.

b. Metode Pasar

Metode kedua adalah metode pasar yang melibatkan perusahaan, merk atau aset tidak berwujud lain serupa dengan aset yang telah dinilai lainnya. Kemudian metode perhitungan akan menggunakan nilai aset tidak berwujud perusahaan lain untuk menentukan nilainya sendiri sebagai perbandingan.

c. Metode Pendapatan

Terakhir adalah metode pendapatan, metode ini menggunakan proyeksi arus kas untuk menentukan nilai pendapatan di masa yang akan datang yang diberikan aset tak berwujud kepada bisnis lainnya. Untuk perhitungan yang lebih tepat, kamu dapat menggunakan saran dan konsultasi dari penasihati keuangan dan bisnis.

4. Menemukan Nilai Pasar Sebenarnya

Cara menilai intangible assets selanjutnya adalah dengan menemukan nilai pasar sebenarnya. Ketika kamu telah berhasil menghitung nilai aset berwujud dan tidak berwujud yang dimiliki perusahaan, kamu bisa menemukan nilai pasar perusahaan yang sebenarnya.

Nilai pasar sebenarnya adalah nilai tertinggi yang akan dibayarkan oleh orang lain untuk membeli perusahaan tersebut. Kamu dapat menghitung nilai pasar sebenarnya dengan menambahkan nilai total aset berwujud dan aset tak berwujud perusahaan dan mengurangi nilai total utang serta kewajibannya.

Intangible adalah tidak berwujud, aset tidak berwujud merupakan salah satu sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat digunakan untuk kepentingan perusahaan itu sendiri. Semoga penjelasan di atas bisa mencerahkan, terutama seputar aset yang merupakan sumber daya penting bagi perusahaan itu sendiri.

Jadi, sudah paham kan tentang apa itu intangible asset atau aset tidak berwujud? Di samping pengetahuan soal finansial, temukan juga informais lain seputar asuransi, salah satunya adalah cara mudah menjadi agen asuransi. Ingin daftar jadi agen asuransi yang bisa hasilkan cuan dan mau mengetahui juga cara menjadi agen asuransi terbaik dengan tepat? Temukan panduan dan dapatkan pelatihannya dengan menjadi Mitra Qoala Plus sekarang juga! Segera install aplikasinya di Google Play atau App Store! Kamu juga bisa kunjungi laman Qoala Plus untuk mendaftar dan mendapatkan informasi lainnya.