Di tengah dinamika pasar global, semakin banyak orang yang mencari solusi investasi yang tidak hanya memberikan hasil finansial yang optimal, tetapi juga sejalan dengan nilai-nilai moral dan etika mereka. Inilah yang mendasari pesatnya minat dalam investasi syariah.

Investasi syariah tidak hanya menjadi pilihan bagi umat Islam yang ingin menghormati prinsip-prinsip agama mereka, tetapi juga menarik bagi banyak investor lain yang mencari kesempurnaan moral dalam portofolio investasi mereka.

Mari kita jelajahi bersama bagaimana investasi syariah tidak hanya memberikan peluang profitabilitas yang stabil, tetapi juga memberikan dampak positif secara sosial dan etis di tengah pergerakan ekonomi global yang terus berubah. Jadi pastikan untuk membaca artikel Qoala Plus satu ini hingga akhir ya!

Apa Itu Investasi Syariah?

apa itu investasi syariah
Sumber foto: imrankadir via Shutterstock

Belum tahu apa itu investasi syariah meski sering mendengar istilah tersebut? Atau mungkin ini kali pertama kamu tahu bahwa ada investasi berbasis syariah?

Investasi syariah adalah jenis investasi yang dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Prinsip-prinsip ini ditetapkan dalam hukum Islam untuk mengatur kegiatan ekonomi dan keuangan, yang mencakup larangan terhadap riba (bunga), spekulasi berlebihan, serta investasi dalam bisnis yang dianggap haram seperti alkohol, tembakau, perjudian, dan industri pornografi.

Prinsip Investasi Syariah

Asuransi syariah hadir sebagai solusi perlindungan yang berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Dengan begitu, para investor bisa memastikan bahwa investasi pilihannya terlepas dari hal-hal yang mereka khawatirkan dapat melanggar aturan yang berlaku.

Tetapi, apa saja prinsip investasi syariah yang perlu kamu tahu? Berikut adalah beberapa prinsip yang harus kamu pahami dengan baik sebelum memutuskan untuk memilih investasi yang berbasis syariah:

1. Larangan Riba (Bunga)

Riba adalah praktik pemberian atau penerimaan bunga atau tambahan yang dikenakan pada pinjaman uang. Dalam investasi syariah, transaksi yang mengandung unsur riba dihindari.

2. Larangan gharar (Ketidakpastian atau spekulasi berlebihan)

Prinsip ini menuntut adanya kejelasan dan ketertiban dalam transaksi. Investasi yang melibatkan gharar, seperti spekulasi berlebihan atau ketidakpastian yang tinggi, dihindari.

3. Mudharabah (Kemitraan)

Prinsip mudharabah digunakan dalam investasi dana asuransi. Dana yang dikumpulkan dari premi para peserta diinvestasikan dalam aset-aset yang halal dan menguntungkan. Keuntungan dari investasi dibagi antara peserta dan perusahaan asuransi sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan sebelumnya.

4. Larangan Investasi dalam Bisnis yang Dianggap Haram

Investasi syariah tidak melibatkan dana dalam bisnis yang terlibat dalam aktivitas yang diharamkan oleh Islam, seperti alkohol, tembakau, perjudian, atau industri pornografi.

5. Kepatuhan Terhadap Prinsip Etika dan Sosial

Investasi syariah memperhatikan aspek etika dan sosial, seperti keberlanjutan lingkungan, tanggung jawab sosial perusahaan, dan praktek bisnis yang adil. Investasi harus memperhatikan nilai-nilai moral dan etika dalam setiap transaksi.

6. Bagi Hasil (Profit and Loss Sharing)

Prinsip bagi hasil merupakan prinsip utama dalam investasi syariah. Ini mengacu pada pembagian keuntungan dan kerugian antara investor dan pengusaha berdasarkan kesepakatan yang jelas sebelumnya. Prinsip ini menghilangkan unsur riba dan mendorong kerjasama yang adil antara pihak yang terlibat.

7. Keterlibatan dalam Bisnis yang Halal

Investasi syariah mengutamakan pengalokasian dana ke dalam bisnis yang dianggap halal menurut prinsip Islam, seperti perdagangan, manufaktur, teknologi, dan sektor-sektor lain yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.

8. Transparansi dan Keadilan dalam Transaksi

Investasi syariah menekankan pentingnya transparansi dan keadilan dalam semua transaksi. Semua pihak yang terlibat harus memahami dan setuju dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam perjanjian investasi.

Keuntungan Jadi Mitra Qoala Plus
Komisi Langsung
Komisi Langsung

Pendapatan instan setelah menjual beragam produk asuransi personal maupun komersial terbaik

Qoala Points
Qoala Points

Rewards berupa poin yang dapat ditukarkan ke dalam bentuk komisi

Rewards
Rewards

Hadiah atau bonus dalam bentuk lain yang bisa diperoleh melalui program atau campaign Qoala Plus

Jenis-jenis Investasi Syariah untuk Pemula

Investasi syariah merupakan salah satu cara tepat untuk mendapatkan penghasilan tambahan berupa passive income. Dengan investasi ini, kamu tetap bisa memastikan bahwa penghasilan tambahan yang didapatkan terbebas dari berbagai unsur yang diharamkan oleh syariah Islam. Sehingga membuat kamu merasa lebih tenang dan berharap keridhoan dari Allah Swt.

Kali pertama memulai investasi syariah? Jika benar, maka kamu bisa mempertimbangkan beberapa jenis investasi syariah berikut yang tentunya cocok untuk pemula:

1. Reksa Dana Syariah

Masih bingung menentukan pilihan tepat investasi syariah untuk pemula Reksa dana syariah merupakan pilihan investasi yang cocok untuk pemula karena memungkinkan investor untuk berinvestasi dalam portofolio saham, obligasi, atau instrumen keuangan lainnya yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Reksa dana syariah dikelola oleh manajer investasi yang ahli dalam memilih instrumen-instrumen investasi yang halal dan menguntungkan. Sebelum memilih jenis investasi satu ini, kamu bisa mencari sebanyak mungkin informasi pendukung. Bisa juga dengan berkonsultasi dengan financial advisor yang biasa kamu hubungi dalam membuat keputusan finansial.

2. Saham Syariah

Seperti yang kita ketahui bahwa saham merupakan salah satu instrumen investasi yang populer dan banyak dipilih. Tapi, tahukah kamu bahwa saat ini tersedia berbagai pilihan saham syariah?

Investasi dalam saham-saham syariah juga merupakan pilihan yang dapat dipertimbangkan oleh pemula. Saham-saham syariah berasal dari perusahaan yang memenuhi kriteria syariah, seperti tidak terlibat dalam bisnis yang dianggap haram dan memiliki rasio keuangan yang sesuai. Pemula dapat memulai dengan memilih saham-saham dari perusahaan besar dan stabil yang memiliki potensi pertumbuhan yang baik.

3. Obligasi Syariah

Mengapa harus memilih obligasi syariah saat hendak memulai investasi berbasis syariah di bulan suci ini?

Obligasi syariah adalah instrumen utang yang diterbitkan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Pembayaran imbal hasil dari obligasi syariah didasarkan pada bagi hasil atau keuntungan yang dihasilkan dari aset riil. Investasi dalam obligasi syariah cocok untuk pemula yang mencari pendapatan tetap dengan risiko yang lebih rendah dibandingkan saham.

4. Tabungan Syariah

Terlepas dari apapun tujuan kamu dalam memilih investasi syariah, tabungan syariah bisa menjadi salah satu pilihan yang sesuai. Mengapa demikian?

Tabungan syariah adalah cara yang aman dan mudah untuk memulai berinvestasi bagi pemula. Tabungan syariah biasanya ditawarkan oleh bank-bank syariah dan memberikan imbal hasil berdasarkan prinsip bagi hasil. Dengan jenis investasi syariah satu ini, pemula dapat memulai dengan menabung secara rutin dan memanfaatkan keuntungan yang diperoleh dari tabungan syariah untuk berinvestasi lebih lanjut.

Itulah mengapa sebagai pemula kamu harus tahu berbagai jenis investasi syariah yang tersedia dan membantu mencapai tujuan investasi namun bebas khawatir akan melanggar syariat Islam. Kamu bisa memastikan bahwa investasi pilihanmu bebas riba, judi, serta hal-hal lain yang dilarang dalam Islam.

5. Emas dan Logam Mulia

Ingin berinvestasi dalam bentuk emas dan logam mulia namun masih punya keraguan? Apakah keraguan tersebut berhubungan dengan aturan dan larangan dalam Islam?

Apabila kamu sedang mencari produk investasi syariah, tidak ada salahnya memilih emas dan logam mulia sebagai instrumen investasi.

Investasi dalam emas dan logam mulia juga sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Emas dan logam mulia dianggap sebagai aset yang stabil dan merupakan lindung nilai terhadap inflasi. Pemula dapat memulai dengan membeli emas dalam bentuk fisik atau melalui instrumen investasi seperti sertifikat emas atau reksa dana emas syariah.

Jadi, apabila kamu berniat untuk memulai investasi syariah yang aman, emas dan logam mulia bisa menjadi salah satu pilihan tepat.

Tujuan Investasi Syariah

Tujuan investasi syariah pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan tujuan investasi pada umumnya, yaitu untuk mengembangkan kekayaan dan mencapai tujuan keuangan jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Namun, ada beberapa karakteristik dan prinsip khusus dalam investasi syariah yang membuat tujuannya sedikit berbeda.

Berikut adalah beberapa tujuan utama investasi syariah:

1. Mencapai Pertumbuhan Keuangan yang Berkelanjutan

Mengapa banyak orang memilih investasi syariah padahal banyak tersedia investasi umum yang menawarkan lebih banyak pilihan instrumen investasi? Investasi syariah adalah jenis investasi berlandaskan syariah Islam dengan salah satu tujuannya adalah mencapai pertumbuhan keuangan berkelanjutan.

Dengan kata lain, investasi syariah bertujuan untuk memberikan keuntungan finansial yang seimbang dengan prinsip-prinsip syariah. Itu artinya mereka yang berinvestasi syariah ingin mencari peluang investasi yang memberikan pengembalian yang layak, sambil memastikan bahwa investasi tersebut berada dalam batas-batas hukum Islam.

2. Meminimalisir Risiko

Tujuan dari investasi syariah di Indonesia tidak hanya memiliki satu tujuan saja. Terdapat beberapa tujuan lainya, termasuk meminimalisir risiko.

Investasi syariah menekankan pada penghindaran risiko yang tidak diizinkan menurut hukum Islam, seperti riba (bunga), maisir (perjudian), gharar (ketidakpastian yang berlebihan), dan maysir (ketidakadilan dalam transaksi). Dengan meminimalisir beberapa risiko tersebut, tujuan investasi syariah adalah untuk melindungi modal dan menghasilkan pengembalian yang stabil.

Bagi yang ingin mendapatkan keberkahan dalam setiap penghasilannya, investasi syariah tentu hadir sebagai solusi yang tepat. Dengan begitu, individu bisa tetap tenang dalam berinvestasi dengan minimnya risiko-risiko yang diharamkan Islam.

3. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Investasi syariah juga bertujuan untuk mendukung kesejahteraan umum dan pembangunan sosial yang berkelanjutan. Prinsip-prinsip syariah mendorong investasi dalam sektor-sektor yang memberikan manfaat kepada masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.

4. Memberikan Nilai yang Berkelanjutan

Investasi syariah mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan investasi. Ini berarti memilih proyek-proyek yang tidak hanya menghasilkan keuntungan finansial, tetapi juga memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan keadilan sosial.

5. Meningkatkan Kesadaran dan Edukasi

Investasi syariah juga memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang prinsip-prinsip ekonomi Islam di antara masyarakat Muslim dan non-Muslim. Edukasi yang lebih baik tentang investasi syariah dapat membantu menghasilkan keputusan investasi yang lebih cerdas dan etis.

Contoh Investasi Syariah di Indonesia

contoh investasi syariah
Sumber foto: imrankadir via Shutterstock

Tidak perlu bingung bagaimana cara memulai investasi syariah. Berikut adalah beberapa contoh investasi syariah di Indonesia yang bisa kamu pilih:

1. Reksa Dana Syariah

Terdapat berbagai macam reksa dana syariah yang ditawarkan di Indonesia. Reksa dana syariah menginvestasikan dana investor dalam portofolio saham, obligasi, atau instrumen keuangan lainnya yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Contoh perusahaan manajer investasi yang menawarkan reksa dana syariah di Indonesia antara lain BNI Asset Management, Danareksa Investment Management, dan Maybank Asset Management.

2. Saham Syariah

Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki daftar saham-saham yang memenuhi kriteria syariah. Saham-saham ini berasal dari perusahaan-perusahaan yang bisnisnya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, seperti tidak terlibat dalam industri haram dan memiliki rasio keuangan yang sesuai. Investor dapat membeli saham-saham syariah ini melalui perantaraan perusahaan sekuritas yang menyediakan layanan perdagangan saham.

3. Obligasi Syariah

Obligasi syariah merupakan instrumen utang yang diterbitkan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Pembayaran imbal hasil dari obligasi syariah didasarkan pada bagi hasil atau keuntungan yang dihasilkan dari aset riil. Investor dapat membeli obligasi syariah melalui lembaga keuangan atau perusahaan sekuritas yang menyediakan layanan perdagangan obligasi.

4. Deposito Syariah

Deposito syariah dikenal sebagai produk simpanan yang ditawarkan oleh bank-bank syariah di Indonesia. Deposito syariah memberikan imbal hasil berdasarkan prinsip bagi hasil dan dapat menjadi pilihan yang aman dan stabil bagi investor yang mencari investasi dengan risiko rendah.

5. Emas dan Logam Mulia

Investasi dalam emas dan logam mulia juga sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Investor dapat membeli emas dalam bentuk fisik atau melalui instrumen investasi seperti sertifikat emas atau reksa dana emas syariah yang ditawarkan oleh lembaga keuangan yang mematuhi prinsip-prinsip syariah.

6. Properti Syariah

Ingin berinvestasi di bidang properti? Bagi kamu yang menjunjung tinggi nilai syariah, properti juga bisa menjadi salah satu opsi yang menguntungkan. Kamu bisa memilih properti syariah yang prinsipnya sejalan dengan syariat Islam.

Dengan memilih investasi ini, investor dapat berinvestasi dalam properti komersial atau residensial yang dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, seperti sewa yang halal dan pembelian dengan cara yang syariah.

7. Surat Berharga Negara (SBN)

SBN atau surat berharga negara adalah contoh lain dari investasi syariah yang mampu memberikan keuntungan. SBN adalah surat berharga berupa pengakuan utang dengan pengembalian pokok disertai dengan imbal hasil dijamin negara. SBN juga dikenal sebagai sukuk yang memiliki tiga jenis, yaitu:

  • Sukuk ritel
  • Sukuk tabungan
  • Suku wakaf ritel

Dengan memilih instrumen investasi satu ini, kamu akan mendapatkan imbal hasil setiap bulan. Sehingga hasil atau keuntungan dari investasi bisa segera dirasakan. Sementara penyaluran imbal hasil sukuk wakaf ritel melalui nazhir.

8. P2P Lending Syariah

Bagi yang masih bingung dalam menentukan pilihan investasi yang tepat, P2P Lending Syariah tentu semakin melengkapi daftar pilihan yang tersedia, selain beberapa contoh investasi syariah yang disebut kan di atas. P2P lending adalah jenis investasi yang akan mempertemukan investor sebagai pemberi pinjaman kepada kreditur secara online.

Meski berupa transaksi pinjam meminjam, tetapi akad dan prinsip transaksi dari investasi syariah satu ini mengacu pada prinsip syariah. Sehingga bisa kamu pertimbangkan sebagai jalan untuk mencapai tujuan investasi yang tidak bertentangan dengan syariah.

Adapun landasan hukum dari investasi ini merujuk pada peraturan:

  • Bank Indonesia
  • Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
  • Fatwa Dewan Syariah MUI

Dengan pengawasan regulasi, kehalalan, dan legalitas, investasi syariah berupa P2P lending syariah memberikan jaminan bagi masyarakat. Kamu dan investor pemula lain tidak perlu khawatir berkat adanya jaminan yang diberikan.

Sudah siap untuk mulai berinvestasi dengan memilih investasi syariah? Dengan berbekal pengetahuan dan informasi seputar investasi, termasuk prinsip dan jenis asuransi yang dapat dipilih, kamu bisa memaksimalkan usaha dalam berinvestasi sehingga mendapatkan hasil yang sesuai harapan.

Selain investasi, asuransi juga memberikan peluang untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Yaitu dengan menjadi bagian dari mereka yang berkontribusi di dunia asuransi. Kamu bisa menawarkan asuransi syariah kepada masyarakat yang membutuhkan proteksi dari risiko tertentu.

Agar bisa mendapatkan penghasilan dengan menawarkan asuransi, segera daftarkan diri sebagai Mitra Qoala Plus. Jangan lupa untuk download aplikasinya di Google Play maupun App Store. Aplikasi tersebut akan sangat membantu mempersiapkan diri membangun kesuksesan di dunia asuransi.