Dalam dunia yang penuh tantangan ini, memahami dan mengelola keuangan keluarga merupakan langkah krusial menuju kehidupan yang lebih aman dan sejahtera. Apakah kamu baru memulai perjalanan finansial atau sedang mencari cara untuk meningkatkan kondisi keuangan keluarga, artikel ini akan membahas langkah-langkah praktis, strategi pintar, dan pentingnya melibatkan aspek-aspek seperti asuransi untuk melindungi masa depan yang lebih baik.

Finansial keluarga bukan hanya tentang angka di kertas, tetapi juga tentang membangun fondasi yang kokoh untuk kebahagiaan dan keamanan. Mari kita bersama-sama menjelajahi konsep-konsep dasar perencanaan keuangan, bagaimana mengelola pendapatan dan pengeluaran, serta mengapa asuransi memegang peranan penting dalam menghadapi risiko yang tidak terduga.

Selengkapnya tentang finansial keluarga di artikel Qoala Plus satu ini.

Penyebab Masalah Finansial Keluarga

Kebebasan finansial atau setidaknya memiliki kondisi keuangan yang baik adalah dambaan semua orang. Sudah berkeluarga dan mulai merasakan banyaknya kebutuhan dan tekanan karena kondisi finansial yang kurang baik? Itu artinya kamu harus mulai berhati-hati agar tidak mengalami masalah finansial.

Umumnya masalah finansial bisa terjadi karena berbagai penyebab, termasuk:

1. Buruknya Pengelolaan Keuangan

Punya gaji atau penghasilan yang besar tetapi tetap merasa tidak cukup? Coba cek kembali cara kamu dalam mengelola keuangan. Perencanaan keuangan yang mumpuni akan sangat berpengaruh terhadap kondisi finansial kamu baik di masa kini maupun masa mendatang.

Buruknya pengelolaan keuangan akan selalu membuat kamu merasa penghasilan yang besar sekalipun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan. Sehingga seringkali uang habis atau tidak cukup hingga waktu gajian selanjutnya.

Mulailah untuk membuat perencanaan finansial yang baik agar kamu dan pasangan bisa mengetahui pengeluaran harian, minggu, maupun bulanan serta berapa besar pemasukan kalian berdua.

2. Proses Adaptasi dengan Orang Baru

Masalah finansial keluarga lainnya yang bisa terjadi bahkan tanpa disadari misalnya adalah proses adaptasi dengan orang baru. Sebelum menikah kamu sudah terbiasa mengatur keuangan dengan baik namun tidak pernah tahu bagaimana pasanganmu dalam mengatur keuangannya.

Perbedaan dalam pengelolaan keuangan serta bertambahnya pengeluaran bisa menjadi masalah finansial dalam keluarga. Tentunya perlu cara tepat untuk bisa mengatasinya, bukan?

3. Perbedaan Gaya Hidup

Menikah berarti memutuskan untuk menerima semua yang ada pada pasangan, termasuk gaya hidup. Sayangnya, perbedaan gaya hidup seringkali memicu masalah keuangan.

Tentunya kamu dan pasangan harus menyadari hal tersebut dan mulai membicarakannya. Gaya hidup yang boros dan hedon dapat menjadi bom waktu yang akan menghancurkan keuangan keluarga.

4. Penghasilan yang Berbeda

Penghasilan istri lebih besar dari suami? Pasangan menikah dengan kenyataan tersebut harus berhati-hati. Mengapa? Perbedaan penghasilan bisa menjadi salah satu penyebab timbulnya masalah finansial di keluarga.

Agar tidak menjadi masalah sebaiknya bicarakan dengan jujur pada pasangan dan saling terbuka saat mulai merencanakan pernikahan. Dengan begitu, kamu bisa melihat apakah pasangan tidak keberatan dan memastikan bahwa perbedaan tersebut tidak akan menjadi masalah di kemudian hari.

5. Adanya Hutang atau Tabungan Tersembunyi

Punya hutang atau tabungan tersembunyi? Sebaiknya mulailah untuk jujur kepada pasangan agar tidak menimbulkan masalah keuangan. Tidak sedikit rumah tangga yang mengalami masalah keuangan yang dipicu oleh hutang atau tabungan tersembunyi.

Dimana hal tersebut membuat salah satu pasangan mengalokasikan dana secara sembunyi-sembunyi tanpa sepengetahuan pasangannya.

6. Pengeluaran yang Tidak Terkendali

Salah satu alasan pentingnya memiliki financial planning dan cara mengatur keuangan yang tepat adalah mengendalikan pengeluaran. Pengeluaran yang tidak terkendali tentu bisa menambah masalah finansial keluarga.

Masalah keuangan satu ini bisa kamu dan pasangan atasi dengan mulai mengatur keuangan melalui berbagai cara. Misalnya dengan selalu mencatat pengeluaran secara detail dan tidak berbelanja di luar daftar belanja sesuai kebutuhan.

7. Terjadinya Masalah Finansial yang Mendadak

Masalah finansial yang mendadak juga turut menambah masalah finansial suatu keluarga. Tidak bisa dipungkiri kalau kesulitan, masalah, atau risiko finansial bisa terjadi kapan saja tanpa terduga. Untuk bisa meminimalisir hal tersebut, dana darurat akan sangat berperan penting.

Tujuannya agar pos keuangan tetap bisa berjalan tanpa mengalami gangguan. Namun, kesadaran yang minim akan pentingnya dana darurat dapat memperburuk keadaan sehingga kondisi finansial menjadi semakin sulit. Hal tersebut juga bisa membuka peluang terjerat hutang apabila tidak segera diatasi dengan baik.

8. Perbedaan Nilai Pandang Terhadap Uang

Pasangan adalah dua orang dengan cara pandang berbeda, bahkan terhadap uang. Jadi, tidak heran apabila banyak masalah finansial yang terjadi akibat perbedaan tersebut.

Perbedaan ini bahkan bisa menjadi boomerang yang memberikan dampak buruk bagi kondisi keuangan keluarga juga terhadap keharmonisan keluarga tersebut. Terlebih jika masing-masing memilih untuk mengelola keuangan secara terpisah alias mengelola penghasilan masing-masing.

9. Kurangnya Komunikasi dalam Mengatur Finansial

Masalah finansial keluarga tentunya bukan masalah yang sepele. Oleh sebab itu, seharusnya tidak dibiarkan berlarut-larut. Untuk bisa mengatasinya dengan baik, segera temukan solusi yang tepat.

Sayangnya, tidak jarang komunikasi yang buruk justru semakin memperburuk masalah tersebut. Kurangnya komunikasi dengan pasangan dalam mengatur finansial turut menambah daftar penyebab terjadinya masalah finansial.

Komunikasi yang minim atau buruk dapat berdampak pada kondisi finansial. Bukan tidak mungkin pada akhirnya perencanaan finansial akan semakin tidak terarah.

Cara Mengelola Finansial Keluarga

finansial keluarga
Sumber foto: Makistock via Shutterstock

Saat berkeluarga, kamu tidak lagi melakukan berbagai hal sendirian termasuk dalam mengelola keuangan. Tentunya setiap keputusan tidak bisa dilakukan sendiri karena harus melibatkan pasangan. Bagi keluarga baru yang ingin memastikan kondisi keuangan tetap baik termasuk di kemudian hari, berikut adalah beberapa cara mengatur keuangan rumah tangga yang patut dicoba:

1. Pahami Kondisi Keuangan

Manajemen keuangan keluarga tentunya sangat penting agar kondisi finansial selalu dalam keadaan baik. Sehingga bisa meminimalisir kemungkinan terjadinya masalah keuangan yang bisa berdampak serius bagi kebahagiaan dan keharmonisan keluarga.

Nah, bagi yang sedang mencari cara mengelola keuangan, penting untuk memahami kondisi keuangan. Dengan begitu, mereka bisa menentukan langkah tepat selanjutnya.

Hidup penuh dengan risiko dan kemungkinan buruk sehingga perlu pemahaman yang tepat dalam pengelolaan keuangan. Untuk dapat mengatur finansial agar terbebas dari berbagai masalah finansial keluarga, pastikan kamu dan pasangan sudah betul-betul memahami kondisi keuangan secara realistis.

Pastikan apakah kondisi keuangan dalam kondisi sehat atau sebaliknya. Cek apakah perlu memastikan ulang setiap pos pengeluaran dan apakah penghasilan tambahan sangat mungkin didapatkan untuk membantu pemasukan keluarga.

2. Kenali Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan

Sebagai manusia, kamu dan pasangan mungkin punya banyak keinginan terlebih saat melihat kondisi keuangan tergolong sehat. Akan tetapi, terus menerus mengikuti keinginan dapat menimbulkan masalah finansial keluarga.

Jadi, mulailah untuk memahami bahwa keinginan berbeda dengan kebutuhan. Mengenali perbedaan kebutuhan dan keinginan merupakan salah satu cara tepat dalam mengatur keuangan keluarga.

Saat berumah tangga, kebutuhan wajib yang harus dipenuhi mungkin akan semakin bertambah, terlebih setelah memiliki buah hati. Sayangnya, tidak sedikit keluarga yang justru mengalokasikan dana untuk keinginan, bukan kebutuhan. Bahkan seolah membenarkan alasan bahwa apa yang diinginkan mungkin suatu hari nanti akan dibutuhkan.

Dengan mengutamakan kebutuhan di atas keinginan, kamu bisa memastikan keberlangsungan hidup anggota keluarga. Namun tidak masalah apabila sesekali mengalokasi dana untuk keinginan apabila semua kebutuhan sudah terpenuhi. Pastikan tidak memaksakan diri untuk mendapatkan keinginan, misalnya dengan selalu menggunakan kartu kredit untuk membeli item-item yang diinginkan, termasuk sofa mewah, barang elektronik yang tidak begitu diperlukan, dan jalan-jalan setiap minggu.

3. Buat Tujuan Keuangan dengan Jelas

Dalam mengatur finansial keluarga, diperlukan tujuan keuangan yang jelas. Apakah ada target keuangan yang ingin dicapai di tahun ini? Atau dua hingga tiga tahun ke depan? Coba mulai membuat tujuan keuangan agar bisa memahami bagaimana dan darimana harus memulainya.

Salah satu contohnya adalah renovasi rumah karena ada beberapa bagian rumah yang perlu perbaikan. Atau biaya pendidikan anak yang harus mulai dipersiapkan saat anak mulai bertambah usia.

Buat daftar tujuan dan rencana yang realistis termasuk target dan jangka waktu yang jelas. Dengan begitu, kamu bisa mengimplementasikan cara mencapai tujuan tersebut apakah dengan mengalokasikan dana yang ada, mengurangi beberapa pos yang tidak perlu, atau dengan mencari penghasilan tambahan.

4. Catat Pemasukan dan Pengeluaran dengan Rinci

Keluarga yang sadar akan pentingnya memiliki finansial yang baik tidak akan ragu dan malas untuk mencatat semua hal yang berhubungan dengan keuangan, termasuk pemasukan dan pengeluaran. Bahkan sudah seharusnya keduanya dicatat secara terperinci.

Misalnya, apabila suami dan istri sama-sama bekerja atau memiliki penghasilan, catat keduanya. Begitu juga dengan semua pengeluaran yang terjadi baik di pihak istri maupun suami. Mulai dari pengeluaran harian, mingguan, dan bulanan. Agar lebih mudah dalam melakukan pengelolaan keuangan, sebaiknya dicatat bersama, tidak terpisah. Mencatat pengeluaran dan pemasukan juga bisa memudahkan dalam melihat selisih yang ada. Juga akan membantu menentukan langkah selanjutnya apabila dirasa terlalu besar pengeluaran di bulan tersebut.

5. Tentukan Skala Prioritas

Mengelola keuangan keluarga juga berarti kamu harus menentukan skala prioritas. Sudah pasti kebutuhan harus didahulukan dibandingkan dengan keinginan. Penentuan skala prioritas bisa mulai dari hutang, kebutuhan harian hingga bulanan, simpanan, dan investasi.

Tentunya masing-masing keluarga memiliki prioritas yang berbeda. Terlepas dari poin apa yang akan keluarga kamu prioritaskan, pastikan untuk melakukannya dengan bijak.

Menentukan skala prioritas akan membantu dalam mengatur keuangan terlebih bagi yang memiliki sumber dana yang terbatas.

6. Batasi Pengeluaran Bulanan

Cara lain dalam mengatur finansial keluarga adalah dengan membatasi pengeluaran bulanan. Terkadang tanpa disadari ada saja barang-barang yang dibeli karena dianggap akan dibutuhkan di kemudian hari. Jika hal tersebut kamu lakukan secara berulang tanpa adanya batasan, bukan tidak mungkin pengeluaran akan membengkak. Alhasil, pengeluaran tidak bisa terkontrol dan selalu ada celah untuk melakukan tindakan boros, bukan?

Jadi mulai sekarang, coba batasi pengeluaran bulanan. Caranya adalah dengan membuat skala prioritas serta daftar pengeluaran yang jelas. Kamu dan pasangan bisa membuat beberapa pos pengeluaran sesuai dnegan kebutuhan rumah tangga, baik untuk harian, mingguan, maupun bulanan. Kemudian, buat estimasi dana yang harus dikeluarkan untuk kebutuhan tersebut.

7. Miliki Rekening Tabungan dan Rekening Operasional secara Terpisah

Memiliki tabungan dan dana darurat adalah dambaan semua orang, terutama mereka yang sudah berkeluarga. Akan tetapi sebaiknya pisahkan dana tersebut dari dana operasional. Artinya, kamu perlu lebih dari satu rekening agar rekening tabungan dan operasional menjadi terpisah.

Hal tersebut akan sangat membantu dalam mengatur keuangan sehingga bisa memperkecil kemungkinan terjadinya masalah keuangan. Apabila tabungan dan dana operasional berada di rekening khusus secara terpisah, kamu bisa lebih mudah dalam mengetahui besaran saldo yang ada, baik untuk tabungan maupun kebutuhan operasional.

Sehingga tidak akan mudah tergiur untuk menggunakan dana yang ada sesuka hati. Padahal dana tabungan sudah seharusnya tidak kamu pergunakan untuk keperluan operasional melainkan untuk mencapai tujuan finansial tertentu.

Akan lebih baik jika kamu juga punya rekening dana darurat yang juga dibuat terpisah dari rekening tabungan.

8. Siapkan Dana Darurat

Selain memiliki tabungan, keluarga juga harus menyiapkan dana darurat. Tujuannya adalah untuk menjaga agar keuangan tetap stabil dan bisa secara perlahan mencapai kebebasan finansial (financial freedom).

Adapun besaran dana darurat bisa disesuaikan dengan berapa banyak anggota keluarga saat ini. Misalnya, saat memiliki anak, sebaiknya persiapkan dana darurat 12 kali lipat dari pengeluaran bulanan. Namun bagi kamu yang baru mulai berkeluarga dan belum memiliki anak, 9 kali lipat total pengeluaran bulanan juga sudah tergolong cukup.

9. Dapatkan Perlindungan dari Asuransi

Mungkin tidak banyak yang menyadari bahwa memiliki asuransi adalah cara lain dalam mengatur keuangan. Asuransi memberikan perlindungan terhadap risiko yang berdampak pada kondisi keuangan. Misalnya, saat seseorang sakit atau terkena penyakit kritis, ia harus mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat. Tentunya hal tersebut memerlukan biaya yang tidak sedikit.

Dengan adanya asuransi, dalam hal ini asuransi kesehatan, biaya perawatan dan pengobatan, bahkan tindakan operasi dan lainnya akan ditanggung oleh perusahaan penyedia asuransi. Sehingga pasien tidak harus memikirkan cara mendapatkan uang untuk bisa membayar kebutuhan tersebut.

Begitu pula dengan risiko lain yang bisa terjadi, misalnya kehilangan sumber pendapatan, cacat, kematian, kebakaran rumah, dan lainnya. Termasuk biaya pendidikan anak yang tidak sedikit. Semua risiko tersebut tidak akan menjadi beban finansial keluarga apabila dipersiapkan dengan baik. Caranya adalah dengan memilih produk asuransi yang tepat.

Tenang saja karena membeli asuransi bukan berarti kamu menghabiskan sejumlah uang secara cuma-cuma, melainkan untuk mendapatkan perlindungan yang diharapkan. Saat ini tersedia banyak pilihan produk dan jenis asuransi dengan biaya premi yang bervariasi. Itu artinya, premi asuransi juga bisa kamu sesuaikan dengan kemampuan finansial. Manfaat asuransi yang lebih biasanya hadir dengan biaya premi yang lebih besar. Jadi, sebaiknya tidak terburu-buru dalam memilih produk dan premi asuransi yang diharapkan memberikan perlindungan terhadap keluarga.

Asuransi kesehatan keluarga dinilai sebagai solusi hemat bagi yang ingin melindungi kesehatan seluruh anggota keluarga. Jika dibandingkan dengan asuransi kesehatan individu, tentunya keluarga kamu bisa menghemat lebih banyak pengeluaran untuk pembayaran premi asuransi. Temukan perusahaan yang menawarkan produk asuransi dengan biaya terjangkau namun memberikan manfaat untuk lebih dari satu orang tertanggung.

10. Komunikasikan dengan Pasangan

Finansial keluarga berarti tanggung jawab bersama. Sebagai seseorang yang sudah memiliki pasangan, segala sesuatu harus dikomunikasikan dengan pasangan. Hal tersebut juga berlaku dalam manajemen keuangan keluarga. Setiap pihak harus terlibat sehingga bisa saling melengkapi dengan adanya pendapat berbeda dari setiap orang.

Dengan kata lain, mengelola finansial keluarga perlu komunikasi dengan pasangan. Apabila salah satu dari kalian hanya melakukannya sendiri tanpa melibatkan yang lain, bukankah hal tersebut termasuk egois? Sehingga tidak menutup kemungkinan pada akhirnya akan menyebabkan masalah lain baik tentang finansial, kepercayaan, dan lainnya.

11. Jaga Rasio Hutang

Hutang berpengaruh terhadap kondisi finansial keluarga. Oleh karenanya, pastikan untuk tetap menjaganya di rasio yang sehat. Cek kembali apakah proporsi hutang di bawah atau di atas 30 persen dari penghasilan bualan.

Rasio hutang di atas 30 persen mengharuskan kamu dan pasangan untuk segera menelaah kembali pengeluaran. Sehingga bisa segera menemukan solusi yang tepat. Misalnya dengan mendapatkan penghasilan tambahan melalui passive income atau solusi lain.

Dengan memperhatikan rasio hutang (debt ratio), kondisi keuangan bisa tetap terjaga dan berjalan dengan baik. Yang juga berdampak baik dalam peluang mencapai tujuan keuangan yang sudah kamu susun bersama pasangan, apakah membeli rumah, mempersiapkan dana pendidikan anak, tabungan pensiun, dan sebagainya.

12. Alokasikan Dana untuk Tabungan

Meski sudah memiliki dana darurat, namun bukan berarti lantas mengabaikan pentingnya memiliki alokasi dana untuk tabungan. Apabila memungkinkan, keluarga kamu bisa menentukan berapa besar dana untuk tabungan.

13. Mulai Berinvestasi

Dalam mengatur keuangan juga perlu mengalokasikan dana untuk investasi. Adapun besaran atau persentasenya bisa kamu sesuaikan, misalnya sekitar 5-10 persen dari pendapatan bulanan. Berinvestasi berarti kamu berkesempatan untuk mendapatkan pendapatan tambahan di luar pendapatan bulanan yang biasa didapatkan dari gaji.

14. Batasi Penggunaan Kartu Kredit

Kartu kredit merupakan salah satu fasilitas perbankan yang bisa dinikmati oleh nasabah. Akan tetapi, sebaiknya tetap batasi penggunaannya agar tidak menimbulkan masalah keuangan di kemudian hari.

Kartu kredit bisa kamu dan pasangan gunakan di waktu tertentu untuk kebutuhan tertentu. Pastikan untuk tetap menggunakannya dengan bijak sehingga tidak melampaui limit yang tersedia. Apabila tidak ada alasan penting dalam menggunakannya, sebaiknya tetap simpan kartu kredit di dalam dompet.

15. Manfaatkan Promo, Diskon, dan Penawaran Spesial Lainnya

Ingin menghemat pengeluaran meski ada banyak kebutuhan yang harus dipenuhi? Memanfaatkan promo, diskon, atau penawaran spesial lain akan sangat menguntungkan. Dengan begitu, kamu bisa menekan pengeluaran di pos-pos tertentu. Akan tetapi, penawaran menggiurkan tersebut tidak boleh lantas membuatmu berlebihan dalam berbelanja.

Dengan berbekal daftar belanjaan, pastikan kamu hanya membeli item atau barang yang akan berguna dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga.

16. Cari Penghasilan Tambahan

Mencari penghasilan tambahan juga bisa menambah daftar cara mengelola keuangan keluarga. Dengan begitu, ada pendapatan tambahan yang bisi kamu alokasikan untuk pos lain, misalnya tambahan dana darurat, membeli asuransi, dan investasi.

Ada banyak cara untuk bisa mendapatkan penghasilan tambahan. Kamu bisa mencoba menggunakan kemampuan yang dimiliki, misalnya desain, menulis, atau lainnya. Membuka jasa titipan atau menjadi dropshipper juga bisa menghasilan uang.

Apabila ingin menghasilkan uang dengan cara dan waktu yang fleksibel, kamu bisa menjual produk asuransi. Tertarik? Segera mendaftar menjadi Mitra Qoala Plus dan mulai menjadi bagian dari mereka yang sukses mendapatkan penghasilan dengan menjual produk asuransi sebagai proteksi terhadap risiko yang berdampak pada kondisi finansial.

17. Hindari Paylater

Selain kartu kredit, pinjaman online dan paylater juga memberikan kemudahan dalam mendapatkan keinginan. Akan tetapi, kamu dan pasangan tetap harus berhati-hati. Hindari penggunaan paylater untuk hal-hal yang tidak bersifat kebutuhan, penting, dan urgen.

Terbiasa menggunakan paylater berarti kamu harus mengeluarkan uang untuk membayarnya terlebih dengan tingkat bunga dan denda yang mungkin lebih tinggi dari yang kamu bayangkan.

18. Gunakan Metode Alokasi Dana yang Tepat

Sudah membuat rencana dan menabung menjadi salah satu daftar yang ingin kamu lakukan dalam mengelola keuangan? Apabila masih khawatir tidak bisa konsisten dalam mengalokasikan dana untuk menabung karena besarnya pengeluaran lainnya, tampaknya keluarga kecilmu harus mencari metode yang tepat.

Metode alokasi dana membantu dalam mengalokasikan anggaran rutin. Berikut adalah beberapa contoh formula alokasi dana yang bisa kamu dan pasangan gunakan untuk tetap bisa konsisten dalam mengelola finansial keluarga:

  • 50 persen kebutuhan, 30 persen keinginan, 20 persen untuk tabungan, dana darurat, dan investasi
  • 40 persen kebutuhan, 30 persen cicilan atau hutang, 20 persen investasi, dan 10 persen untuk donasi
  • 45 persen kebutuhan, 30 persen untuk orang tua, 10 persen investasi, 10 persen belanja non rutin, 5 persen dana darurat
  • 40 persen investasi, 30 persen kebutuhan, 20 persen cicilan atau hutang, 10 persen untuk orang tua
  • 40 persen kebutuhan rutin, 30 persen cicilan atau hutang, 20 persen kebutuhan tak terduga, 10 persen investasi

19. Hindari Terlalu Sering Memesan Makanan secara Online

Memesan makanan secara online tentunya memberikan kemudahan dalam mendapatkan makanan. Akan tetapi, ada harga yang harus dibayar. Sesekali melakukan hal tersebut tentunya tidak masalah terlebih bagi yang memiliki penghasilan yang mencukupi.

Bagi keluarga yang ingin memastikan kondisi keuangan tetap baik dengan mulai mengatur keuangan secara bijak, alangkah baiknya untuk menghindari terlalu sering memesan makanan secara online. Dengan begitu, kamu bisa menghemat pengeluaran dan mengalokasikan dana tersebut untuk kebutuhan lain, termasuk untuk menambah jumlah dana darurat, investasi, atau lainnya.

20. Gunakan Aplikasi Keuangan atau Jasa Financial Planning Terpercaya

Bagi yang masih kesulitan dalam mengelola keuangan keluarga, jangan berputus asa dan menyerah. Mungkin kamu bisa menggunakan aplikasi keuangan maupun jasa financial planning. Temukan aplikasi gratisan sehingga tidak perlu mengeluarkan dana untuk membayar biaya langganan atau jasa.

Meskipun harus menggunakan jasa financial planning yang mengharuskanmu mengeluarkan sejumlah uang, tetapi itu bisa menjadi investasi yang tepat. Hasilnya memang tidak terasa saat itu juga setelah membayar jasanya melainkan di kemudian hari saat kamu dapat mengatur keuangan dengan baik dan bijak. Sehingga lebih dekat dengan tujuan yang ingin dicapai termasuk kebebasan finansial sedini mungkin.

Apabila bisa mencapai kebebasan finansial, kamu dan pasangan bisa menikmati masa tua atau pensiun dengan tenang dan nyaman. Semua kebutuhan akan terpenuhi berkat kedisiplinan dan kemampuan dalam mengatur keuangan keluarga dengan baik.

21. Lakukan secara Disiplin

Dengan cara mengatur keuangan yang tepat, apakah lantas hasilnya bisa kamu rasakan dengan segera? Pengelolaan keuangan perlu komitmen dan konsistensi. Jadi sudah selayaknya kamu dan pasangan melakukannya secara berkelanjutan. Agar bisa bertahan sepanjang masa, lakukan secara disiplin. Ingat kembali masa-masa sulit dalam memulai manajemen keuangan dan bayangkan manfaat yang bisa didapatkan.

Disiplin dalam mengelola finansial keluarga juga akan membantu terhindar dari masalah keuangan yang bisa menyebabkan stres dan masalah mental bahkan bisa berdampak buruk bagi kebahagiaan dan kesejahteraan anak-anak tercinta.

22. Jangan Lewatkan Pentingnya Evaluasi secara Berkala

Lakukan evaluasi guna memastikan bahwa cara pengelolaan keuangan yang kamu dan pasangan lakukan memberikan hasil positif. Cari bagian mana yang masih harus diperbaiki atau ditingkatkan guna mencapai tujuan finansial yang ada.

Keuntungan Jadi Mitra Qoala Plus
Komisi Langsung
Komisi Langsung

Pendapatan instan setelah menjual beragam produk asuransi personal maupun komersial terbaik

Qoala Points
Qoala Points

Rewards berupa poin yang dapat ditukarkan ke dalam bentuk komisi

Rewards
Rewards

Hadiah atau bonus dalam bentuk lain yang bisa diperoleh melalui program atau campaign Qoala Plus

Manfaat Mengelola Finansial Keluarga

Pengatur keuangan keluarga bukan hanya tentang penghematan, tetapi juga tentang menciptakan dasar yang kuat untuk kehidupan yang lebih baik dan lebih aman secara finansial.

Dengan pengelolaan finansial keluarga yang baik, akan memberikan sejumlah manfaat, termasuk:

1. Menciptakan Keuangan yang Stabil

Pengelolaan finansial yang baik membantu menciptakan stabilitas keuangan. Ini berarti lebih mudah untuk mengatasi tantangan keuangan yang tak terduga dan menjaga kehidupan keluarga tetap stabil.

2. Kemampuan untuk Mengendalikan Hutang

Dengan merencanakan dan mengelola anggaran, keluarga dapat lebih efektif dalam mengendalikan dan membayar utang. Ini membantu mencegah akumulasi utang yang berlebihan.

3. Peluang Menciptakan Keamanan Finansial

Dana darurat dan asuransi yang tepat memberikan keamanan finansial pada keluarga. Dalam keadaan darurat atau krisis, keluarga dapat mengandalkan dana darurat dan manfaat asuransi untuk melindungi diri mereka.

4. Menjadi Investasi untuk Masa Depan

Manajemen keuangan keluarga yang baik memungkinkan keluarga untuk berinvestasi dan menabung untuk tujuan masa depan, seperti pendidikan anak-anak, pembelian rumah, atau pensiun. Investasi yang bijak dapat membantu menciptakan kekayaan jangka panjang.

5. Edukasi dan Pengembangan Finansial

Mengelola keuangan keluarga melibatkan pengambilan keputusan finansial yang cerdas. Dengan melibatkan anggota keluarga, terutama anak-anak, dalam proses ini, mereka dapat belajar tentang nilai uang, kebijakan pengeluaran, dan investasi.

6. Menumbuhkan Hubungan Keluarga yang Sehat

Menghindari konflik finansial dapat membantu memelihara hubungan keluarga yang sehat. Diskusi terbuka dan kerjasama dalam merencanakan dan mengelola keuangan dapat mengurangi stres dan ketegangan.

Memberikan Kesempatan untuk Melakukan Perencanaan Keuangan yang Lebih Baik

Dengan merencanakan anggaran dan tujuan keuangan, keluarga dapat memiliki pandangan yang lebih jelas tentang masa depan mereka. Ini membantu dalam perencanaan jangka panjang dan menciptakan keamanan finansial.

7. Mampu Bertahan dalam Kondisi Krisis

Keluarga yang memiliki dana darurat dan rencana keuangan yang baik lebih mampu mengatasi krisis keuangan, seperti kehilangan pekerjaan atau biaya kesehatan yang tak terduga.

8. Semakin Bisa Mencapai Kebebasan Finansial

Keberhasilan dalam pengelolaan keuangan keluarga akan membantu keluarga mencapai tingkat kebebasan finansial di mana mereka memiliki kontrol penuh atas keputusan keuangan mereka dan dapat mengejar impian mereka tanpa terlalu bergantung pada utang atau keadaan keuangan yang tidak stabil.

Contoh Financial Planning Keluarga

finansial keluarga
Sumber foto: JodieWangss via Shutterstock

Dengan memahami pentingnya memiliki rencana keuangan, apakah hal tersebut lantas membuat kamu dan pasangan segera menyusun financial planning? Apabila ingin mencoba membuat rencana keuangan sendiri tanpa bantuan sang ahli, kamu mungkin perlu contoh sebagai gambaran.

Berikut adalah contoh financial planning keluarga, termasuk asuransi sebagai salah satu poinnya:

Nama Kepala Keluarga: Bapak Ali
Istri: Ibu Fatimah
Anak: Ahmad berusia 10 tahun dan Aisha berusia 8 tahun

Pendapatan

Pendapatan Bulanan dari gaji suami Rp 10 juta dan penghasilan tambahan dari usaha istri Rp 3 juta yang berjumlah Rp 13 juta

Pengeluaran

Dengan pendapatan sekitar Rp 13 juta, berikut adalah gambaran pengeluaran keluarga Pak Ali:

  • Biaya hidup (makanan, transportasi, tagihan listrik, air, gas, dan lainnya) Rp 7 juta
  • Cicilan rumah Rp 2 juta
  • Biaya pendidikan (sekolah) anak Rp 2 juta
  • Asuransi kesehatan Rp 500 ribu
  • Dana darurat Rp 500 ribu

Adapun total pengeluaran bulanan keluarga adalah sebesar Rp 12 juta

Sisa Uang Bulanan

Untuk menghitung sisa uang bulanan, kamu bisa mencari selisih antara pendapatan dan pengeluaran. Caranya adalah dengan mengurangi pendapatan dengan pengeluaran, yaitu Rp 13 juta – Rp 12 juta

Dana Darurat

Untuk kebutuhan dana darurat keluarga dengan dua orang anak, setidaknya keluarga Pak Ali harus memiliki dana darurat 12 kali lipat dari pengeluaran bulanan, yaitu 12 x Rp 12 juta = Rp 144 juta.

Meski demikian, keluarga tersebut tidak perlu memaksakan diri namun bisa secara perlahan mengumpulkan dana darurat dari alokasi dana Rp 500 ribu setiap bulannya.

Asuransi

Asuransi merupakan salah satu cara dalam mengatur keuangan keluarga. Di atas disebutkan bahwa keluarga Pak Ali mengalokasi dana sebesar Rp 500 ribu untuk asuransi kesehatan. Bila memungkinkan dan ingin mendapatkan manfaat perlindungan lain, seperti perlindungan jiwa, keluarga tersebut juga bisa mulai mengalokasikan dana untuk asuransi jiwa. Adapun besaran premi yang harus dibayarkan bisa disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan finansial.

Misalnya, terdapat sisa uang Rp 1 juta dari pendapatan dan pengeluaran bulanan. Nah, keluarga tersebut bisa mencari asuransi jiwa dengan premi di bawah Rp 400 ribu per bulannya. Sehingga mereka bisa mendapatkan manfaat perlindungan jiwa dengan sejumlah dana yang dimiliki.

Untuk bisa memilih produk asuransi jiwa yang tepat agar bisa konsisten dalam membayar premi dalam jangka waktu lama, bisa menghubungi agen asuransi terpercaya seperti Mitra Qoala Plus.

Finansial keluarga merupakan hal krusial dan perlu diatur dengan baik. Kondisi finansial yang sehat didukung oleh penghasilan dan pengeluaran yang dikelola dengan baik. Pastikan pengeluaran tidak melebihi penghasilan agar kondisi keuangan sehat.

Dengan sejumlah cara mengatur keuangan keluarga yang mulai kamu terapkan dengan pasangan, apakah kalian mulai menyadari pentingnya memiliki penghasilan tambahan?

Nah, sepertinya kamu dan pasangan bisa menjadi bagian dari mereka yang mendapatkan penghasilan dari berjualan produk asuransi. Menjadi agen asuransi tidak harus mengorbankan pekerjaan utama karena jam kerjanya begitu fleksibel.

Untuk bisa memulainya, cobalah menjadi Mitra Qoala Plus yang bisa mempelajari asuransi dan pemasarannya lebih jauh melalui aplikasi yang bisa didownload di Google Play dan App Store.