Prinsip asuransi ada apa saja? Indemnity adalah salah satu dari 7 prinsip asuransi, prinsip-prinsip asuransi merupakan dasar yang harus dipahami oleh setiap masyarakat, terutama yang hendak mengambil asuransi itu sendiri. Hal ini agar setiap masyarakat yang mengambil asuransi tidak merasa terjebak atau menyesal ketika saat mengambil asuransi.

Karena asuransi berkaitan dengan kelangsungan hidup masyarakat, maka dari itu banyak aspek yang perlu dipahami. Pada agen asuransi akan menjelaskan banyak hal, mulai dari awal hingga masyarakat sebagai klien paham. Salah satu istilah yang penting untuk dipahami dalam asuransi adalah indemnity.

Lantas apa itu yang dimaksud dengan prinsip indemnity? Serta bagaimana kaitannya sebagai bagian prinsip asuransi? Yuk simak penjelasan yang sudah Qoala Plus rangkum di bawah ini!

Apa Itu Pengertian Indemnity dalam Prinsip Asuransi?

Apa Itu yang Dimaksud dengan Pengertian Indemnity dalam Prinsip Asuransi
Sumber foto: Vitalii Vodolazskyi via Shutterstock

Untuk menjawab pertanyaan apa itu indemnity pada asuransi? Setidaknya, kamu harus memahami indemnity atau indemnitas itu sendiri. Prinsip asuransi indemnity adalah salah satu prinsip ganti rugi. Kamu bisa mengartikan secara sederhana bahwa indemnity adalah prinsip ganti rugi. Perusahaan asuransi sebagai pelaksana dan penanggung jawab harus memberikan ganti rugi kepada tertanggung (dalam hal ini masyarakat sebagai klien).

Apa yang dimaksud indemnity benefit? Indemnity benefit berkaitan dengan mekanisme ganti rugi yang diberikan sesuai dengan kesepakatan dalam perjanjian atau polis. Lalu, berkaitan dengan nilai tanggungan harus diberikan sesuai dengan nilai klaim yang sudah diajukan tanpa ada pengurangan atau penambahan nilai itu sendiri. Hal ini berkaitan dengan etika dan menghargai setiap kesepakatan yang telah dicapai.

Prinsip asuransi sangat wajib dipahami oleh setiap masyarakat yang akan mengambil asuransi untuk menghindari adanya kesalahpahaman serta agar dapat mengetahui manfaat dari asuransi yang disesuaikan dengan ekspektasi kita. Setiap bagian dari prinsip asuransi harus dipahami, termasuk indemnity itu sendiri.

Yuk, gabung sebagai Mitra Qoala Plus untuk menjadi agen asuransi terbaik dan dapatkan berbagai pelatihan hingga keuntungan berlimpah. Klik di sini untuk buat akunmu!

Lantas seperti apa penerapan dan pemberlakuan asas indemnity pada asuransi itu sendiri?

Penerapan dan Pemberlakuan Asas Indemnitas pada Asuransi

Penerapan dan Pemberlakuan Asas Indemnitas pada Asuransi
Sumber foto: megaflopp via Shutterstock

Dalam penerapannya, terdapat metode dan sistem atau asas indemnity, hal tersebut bertujuan untuk menghindari berbagai kesalahpahaman dan masalah saat proses ganti rugi terjadi. Karena banyak sekali produk asuransi yang dipasarkan kepada masyarakat, oleh karena itu perlu sebuah pengakomodasian atau pengalihan risiko-risiko yang dihadapi.

Baik untuk asuransi kesehatan, asuransi properti dan produk asuransi lainnya. Contohnya, prinsip asuransi kesehatan indemnity adalah sebuah itikad penggantian biaya pelayanan yang terjadi. Atau ada juga istilah professional indemnity insurance. Professional indemnity insurance Indonesia adalah asuransi tanggung gugat profesi, yang menyediakan perlindungan bagi pekerja profesional dalam menghadapi tuntutan hukum atau pelanggaran tugas agen asuransi saat menjalankan profesi di tanah air.

Mungkin kamu ada yang bertanya, mengapa asuransi berprinsip indemnity? Hal ini dikarenakan asuransi tersebut merupakan sebuah jaminan, maka dari itu setiap perusahaan asuransi harus mengambil sikap sebagai penanggung jawab ganti rugi, jika terjadi apapun.

Karena, merujuk pada Pasal 253 KUH, menyampaikan bahwa tertanggung (klien) menutup jumlah tanggungan suatu barang lebih besar dari nilai barang itu sendiri, maka ganti rugi yang diterima hanya sebesar kerugian yang diderita. Sementara itu, dalam pasal 352 KUHD disebutkan bahwa tertanggung juga tidak boleh mengadakan pertanggungan yang kedua.

Pada dasarnya, indemnitas berlaku untuk penggantian biaya ganti rugi. Berlandaskan pada hal ini juga, prinsip indemnitas tidak dapat berlaku dalam penerapan saat kamu hendak menawarkan asuransi jiwa. Karena, dalam prinsip asuransi jiwa dan kesehatan prestasi penanggung adalah dengan membayar sejumlah yang telah ditentukan dalam perjanjian dan kontrak indemnity.

Prinsip indemnitas tidak berlaku pada asuransi jiwa disebabkan karena jiwa manusia tidak dapat mungkin dinilai oleh uang. Karena bagaimana pun, sulit untuk mendapatkan acuan nilai untuk menghitung nilai dari jiwa (nyawa) seseorang itu sendiri. Maka dari itu, prinsip ini sebenarnya dapat sangat diberlakukan untuk asuransi barang atau properti.

Dapatkan solusi kemudahan beransuransi, baik bagi nasabah maupun agen asuransi dengan dokumen dan proses klaim digital yang didukung teknologi terbaik di Qoala Plus. Klik di sini untuk info selengkapnya!

Keuntungan Jadi Mitra Qoala Plus
Komisi Langsung
Komisi Langsung

Pendapatan instan setelah menjual beragam produk asuransi personal maupun komersial terbaik

Qoala Points
Qoala Points

Rewards berupa poin yang dapat ditukarkan ke dalam bentuk komisi

Rewards
Rewards

Hadiah atau bonus dalam bentuk lain yang bisa diperoleh melalui program atau campaign Qoala Plus

Klausul Ganti Rugi dalam Prinsip Indemnity

Klausul Ganti Rugi dalam Prinsip Indemnity
Sumber foto: Andrii Yalanskyi via Shutterstock

Sebelum masuk dalam pembahasan klausul ganti rugi dalam prinsip indemnity, dalam penjelasan sebelumnya disinggung tentang kontrak indemnity. Lantas, apa itu kontrak indemnity? Secara harfiah, kontrak indemnity atau perjanjian indemnitas merupakan konsekuensi dari adanya kesepakatan dalam pembelian asuransi. Kesepakatan ini yang mengatur tentang jumlah, nilai dan biaya untuk penggantian ganti rugi yang terjadi kelak.

Nah, setelah kamu paham tentang prinsip indemnitas, lantas seperti apa klausul ganti rugi dalam prinsip indemnitas itu sendiri? Klausul sendiri masih berkaitan dengan perjanjian atau kontrak itu sendiri. Kausal atau ketentuan khusus dalam sebuah perjanjian, memiliki sifat luas atau terbatas. Klausul indemnitas sendiri memiliki standar dalam perjanjian asuransi.

Secara sederhana, kamu dapat memahami klausul ganti rugi merupakan cakupan atau sejauh mana ketergantungan pada kesepakatan khusus tersebut. Seperti jangka waktu ganti rugi dan nilai pembayaran yang sah. Kita ambil contoh dalam indemnitas dalam asuransi mobil misalnya.

Ganti rugi yang harus diganti berdasarkan pada kesepakatan bersama yang tertuang dalam perjanjian atau kontrak antara individu dan bisnis. Bukan hanya pada individu dan bisnis, klausul juga dapat diterapkan dalam skala lebih luas lagi, seperti antara bisnis dan pemerintah atau hubungan bisnis yang terjadi antara dua negara atau lebih.

Klausul ganti rugi dalam prinsip indemnity adalah ketentuan khusus ganti rugi yang berkaitan dengan prinsip indemnitas yang berlaku setelah mencapai kesepakatan yang tertuang dalam kontrak asuransi itu sendiri.

Mau menjadi agen asuransi terbaik dengan dukungan teknologi yang membuat proses jualan asuransi jadi lebih mudah? Jadilah Mitra Qoala Plus dan rasakan kemudahannya. Klik di sini untuk buat akunmu sekarang!

Bagaimana Metode Ganti Rugi pada Prinsip Indemnity?

Bagaimana Metode Ganti Rugi pada Prinsip Indemnity?
Sumber foto: Jirsak via Shutterstock

Lantas seperti apa saja metode ganti rugi dalam prinsip indemnitas yang diterapkan? Tentu saja dalam penerapannya, setiap perusahaan asuransi memiliki metode ganti rugi yang berbeda-beda. Perusahaan asuransi sebagai penanggung akan mengganti rugi dengan menggunakan metode yang sesuai dengan kebijakannya dan tertuang dalam polis atau perjanjian itu sendiri.

Sebelum masuk pada pembahasan metode ganti rugi yang diterapkan. Kamu juga harus tahu bahwa dalam indemnitas, terdapat istilah churning. Lantas, apa itu churning dalam asuransi? Churning itu sendiri merupakan usaha membujuk atau mempengaruhi pemegan polis untuk mengganti dengan polis baru yang diterbitkan oleh perusahaan asuransi. Istilah ini juga penting untuk kamu ketahui, mencegah kesalahpahaman yang terjadi ketika polis berlangsung nantinya.

Kembali ke pembahasan terkait metode ganti rugi yang diterapkan dalam prinsip indemnitas itu sendiri. Berikut ini beberapa metode yang diterapkan:

1. Pembayaran Tunai

Metode pertama yang digunakan umumnya adalah pembayaran tunai, ini merupakan metode yang paling mudah dan paling diharapkan oleh pemegang polis. Dalam pemberian kompensasi atau ganti rugi, pembayaran tunai adalah hal yang paling mudah dilakukan.

Perusahaan asuransi sebagai penanggung jawab akan memberikan sejumlah nilai dalam bentuk uang tunai kepada tertanggung (klien) sejumlah dengan kerugian yang menimpa tertanggung itu sendiri. Dan tentu saja sesuai dengan nilai yang telah disepakati dan tertera dalam polis atau kontrak perjanjian.

2. Perbaikan

Metode kedua adalah metode repair atau perbaikan. Metode ini dilakukan untuk asuransi kecelakaan atau asuransi kendaraan. Perusahaan asuransi akan menanggung segala biaya perbaikan kendaraan. Perusahaan asuransi juga akan mengirimkan kendaraan untuk diperbaiki kepada bengkel yang terpercaya yang telah menjalin kerja sama dengan perusahaan asuransi.

Biasanya perbaikan kerusakan dilakukan kepada kendaraan tertanggung dengan catatan kerusakan yang terjadi masih dapat diperbaiki. Besaran nilai atau jumlah perbaikan tidal lebih besar dari 75% nilai dari biaya keseluruhan.

3. Penggantian

Metode ganti rugi dalam prinsip indemnity adalah penggantian atau reinstatement. Pemulihan dilakukan biasanya untuk asuransi properti, yang menjadi objek biasanya berbentuk bangunan atau mesin. Penggantian kerugian biasanya untuk kerusakan barang yang diasuransikan, bisa diganti dengan barang baru yang kondisinya jauh lebih baik.

Minimal yang kondisinya sama dengan kondisi sebelum barang tersebut rusak atau kerugian terjadi. Penggantian juga dilakukan dalam batas waktu yang tidak lebih dari 12 bulan setelah kerugian terjadi. Perusahaan asuransi akan melakukan perbaikan, atau membangun properti /mesin yang rusak. Kerusakan terjadi biasanya akibat sebuah peristiwa atau musibah.

Misalnya dalam properti rumah. Pemilik rumah yang membayar premi asuransi dengan jaminan rumah akan mendapatkan ganti rugi jika mengalami kerusakan akibat musibah, contohnya kebakaran atau bencana alam. Jika rumah rusak, perusahaan asuransi akan memperbaiki seperti semula. Jika rumah tidak bisa diperbaiki, perusahaan asuransi akan mengganti dengan nilai yang sama dengan harga rumah itu sendiri.

Perlu dicatat, dalam indemnity juga dikenal dengan adanya Letter of Indemnity (LOI). Apa itu pengertian dari Letter of Indemnity (LOI)? Letter of Indemnity (LOI) atau yang juga disebut dengan indemnity letter adalah surat atau dokumen kontrak yang menjamin ketentuan tertentu akan dipenuhi antara dua pihak.

Surat semacam ini biasanya disusun oleh lembaga pihak ketiga seperti bank atau perusahaan asuransi, yang setuju untuk membayar ganti rugi keuangan kepada salah satu pihak, jika pihak lain gagal memenuhi kewajibannya. Dengan kata lain, fungsi utama LOI adalah untuk memastikan bahwa Pihak A pada akhirnya tidak akan menderita kerugian jika Pihak B melakukan tunggakan.

Konsep ganti rugi berkaitan dengan melindungi salah satu pihak dari risiko atau kerugian, dan surat ganti rugi menguraikan langkah-langkah khusus yang akan digunakan untuk menahan risiko atau kerugian tersebut.

Temukan informasi untuk menjadi agen asuransi terbaik. Klik untuk buat akunmu di sini dan dapatkan keuntungan berlimpah!

Hubungan Antara Indemnity dengan Insurable Interest

Hubungan Antara Indemnity dengan Insurable Interest
Sumber foto: BongkarnGraphic via Shutterstock

Kamu harus tahu juga bahwa indemnity berkaitan dengan insurable interest. Lantas apa itu insurable interest? Insurable interest adalah hak untuk mengasuransikan yang muncul dari keterkaitan atau hubungan keuangan antara tertanggung (klien) dengan objek yang dipertanggungkan (yang sah dan mendapatkan perlindungan hukum).

Hubungan yang terjadi antara indemnity dan insurable interest berlandaskan atas kepentingan keuangan atas objek pertanggungan yang diasuransikan. Oleh karena itu, jika ada kerugian atau klaim, pembayaran kepada tertanggung terjadi tidak lebih besar daripada kepentingan finansial yang ada pada objek pertanggungan itu sendiri.

Perbedaan Ganti Rugi (Indemnity) dan Santunan

Perbedaan Ganti Rugi (Indemnity) dan Santunan
Sumber foto: thodonal88 via Shutterstock

Dalam prinsip asuransi konvensional kamu mungkin menganggap ganti rugi merupakan hal yang sama dengan santunan. Namun, anggapan tersebut tentu saja salah besar. Karena indemnity (ganti rugi) merupakan hal yang berbeda dengan santunan itu sendiri.

Ganti rugi merupakan salah satu prinsip asuransi, ganti rugi bisa diberikan dengan beberapa metode yang telah dijelaskan di atas. Serta, indemnity terjadi berdasarkan kesepakatan antara klien dengan agen asuransi yang mewakili perusahaan asuransi itu sendiri.

Seperti yang telah kamu dijelaskan di atas, bahwa indemnity diberikan sesuai dengan kaidah dan aturan yang berlaku yang diketahui dengan sadar oleh tertanggung atau dalam hal ini seorang klien. Terlebih lagi, dalam ganti rugi, klien harus melakukan klaim atas ganti rugi yang ingin didapatkan.

Sementara itu santunan merupakan perjanjian atau kontrak antara tertanggung dengan perusahaan asuransi, konteksnya dalam asuransi jiwa. Dalam pembahasan sebelumnya telah disampaikan bahwa dalam asuransi jiwa tidak mengenal indemnitas, karena jiwa seseorang tidak bisa dinilai dengan sejumlah angka.

Maka dari itu, santunan hadir sebagai semua mekanisme yang lebih jelas. Perusahaan asuransi yang berjanji secara hukum akan memberikan biaya santunan kepada tertanggung dengan sejumlah uang sebagai timbal balik dari nilai premi yang dibayarkan, dengan catatan jika tertanggung meninggal dunia.

Pada titik ini, santunan dijalankan oleh perusahaan asuransi yang memberi jaminan atas kerugian yang terjadi, seperti meninggal dunia atau cacat. Itu merupakan perbedaan pertama, sementara itu perbedaan kedua terletak pada masa pertanggungan.

Periode indemnity lebih singkat dibanding dengan santunan dalam asuransi jiwa. Santunan berlaku dalam periode setahun, terkecuali dalam asuransi seperti travel atau carga, dengan periode yang berlaku selama aktivitas travel atau cargo tersebut berlangsung.

Secara sepintas kedua istilah tersebut merupakan istilah yang sangat mirip dan identik. Namun dalam pelaksanaannya, keduanya merupakan istilah dengan pengertian berbeda dengan penerapan prinsip yang juga berbeda.

Faktor-faktor yang Membatasi Indemnity dalam Pembayaran Ganti Kerugian

Faktor-faktor yang Membatasi Indemnity dalam Pembayaran Ganti Kerugian
Sumber foto: CucuMberStudio via Shutterstock

Indemnitas, kendati merupakan prinsip dalam asuransi, terdapat beberapa faktor-faktor yang menjadi pembatas dalam pembayaran ganti rugi. Terdapat beberapa hal yang menjadi pembatas itu sendiri. Faktor-faktor yang membatasi indemnitas tersebut adalah sebagai berikut:

1. Sum Insured (Nilai Uang Pertanggungan)

Faktor pertama yang membatasi adalah nilai uang pertanggungan, yang merupakan batas tertinggi tanggung jawab perusahaan asuransi terhadap nilai kerugian yang dialami oleh tertanggung atau objek pertanggungan. Istilah untuk faktor ini adalah maximum liability of the insurer.

2. Limit

Limit merupakan kata dalam bahasa Inggris yang jika diterjemahkan berarti batasan itu sendiri. Dalam hal ini, limit menjadi batasan tertentu yang menjadi tanggung jawab perusahaan asuransi dalam hal kerugian yang terjadi.

Contohnya, jika liability insurance ada di angka Rp20.000.000, tertanggung menderita kerugian sebesar Rp50.000.000, maka tanggung jawab perusahaan asuransi mentok di angka Rp20.000.000, karena angka ini merupakan limit itu sendiri.

3. Deductible

Batasan ketiga adalah deductible atau dikenal dengan istilah own risk, merupakan jumlah tertentu yang harus dibayar pemegang polis jika terjadi klaim. Batasan ini terjadi dalam asuransi kendaraan, jika klien ingin mendapatkan manfaat perlindungan yang maksimal, kegiatan ini harus dilakukan yang sekaligus menjadi batasan itu sendiri.

4. Average – Under Insured

Secara pengertian merupakan pertanggungan di bawah harga, hal ini menjadi batasan dalam indemnity. Konteksnya terjadi dalam asuransi properti. Contoh, misal sebuah gedung yang diasuransikan memiliki nilai Rp1 miliar, tetapi premi yang diasuransikan hanya senilai Rp500 juta. Maka, perusahaan asuransi akan memberikan indemnitas sejumlah nilai yang diasuransikan.

Untuk contoh indemnity pada asuransi lainnya, sebagai gambaran, kita ambil contoh sebuah perusahaan asuransi memberikan ganti rugi kebakaran rumah dengan batasan perlindungan pada bagian yang rusak akibat kebakaran. Jadi, apabila nilai kerusakan rumah tersebut sebesar Rp100.000.000, uang pertanggungan asuransi yang akan diberikan adalah sebesar Rp100.000.000 walaupun nilai pertanggungan maksimal dalam polis bisa jadi mencapai Rp500.000.000.

Jadi agen asuransi terbaik sebagai Mitra Qoala Plus! Apa itu Mitra Qoala Plus? Temukan informasinya untuk menjadi agen asuransi terbaik dengan buat akunmu di sini dan dapatkan keuntungan berlimpah!

Faktor-faktor yang dapat Memperbesar Pembayaran Ganti Rugi atau Indemnity pada Asuransi

Faktor-faktor yang dapat Memperbesar Pembayaran Ganti Rugi atau Indemnity pada Asuransi
Sumber foto: ANDREI ASKIRKA via Shutterstock

Selain faktor yang menjadi pembatas dalam indemnity 2022, terdapat juga faktor yang dapat memperbesar biaya pembayaran ganti rugi dalam asuransi. Terdapat empat ­­yang dapat mempengaruhi besaran pembayaran ganti rugi, yaitu sebagai berikut:

1. Reinstatement (Pemulihan Kembali)

Penutupan asuransi yang terjadi berdasarkan nilai pemulihan kembali, ketika terjadi kerugian maka ganti rugi yang dilakukan sebesar jumlah kerugian yang dialami tanpa dikurangi dengan wear & tear atau depresiasi, bahkan hingga nilai maksimum dari nilai pertanggungan.

2. Agreed Additional Cost (Biaya Tambahan)

Faktor selanjutnya adalah biaya tambahan atau agreed additional cost, faktor ini terjadi dalam konteks asuransi properti, seperti asuransi kebakaran gedung. Dalam asuransi kebakaran, tertanggung sering mengeluarkan biaya-biaya tambahan karena kerusakan objek pertanggungan akibat kebakaran. Perusahaan asuransi sebagai penanggung harus turut mengganti biaya-biaya tambahan yang dikeluarkan.

3. Valued Policy (Kesepakatan Harga)

Nilai barang yang diasuransikan telah ditetapkan harganya dan mencapai kesepakatan antara tertanggung dan penanggung. Namun nilai tersebut bisa saja ternyata lebih besar dibandingkan nilai sebenarnya pada waktu kerugian terjadi. Jika demikian, risiko yang terjadi semuanya harus ditanggung oleh perusahaan asuransi sebagai penanggung itu sendiri.

4. New for Old (Baru Mengganti yang Lama)

Tertanggung akan menerima ganti rugi tanpa dikurangi atau diperhitungkan dengan unsur wear & tear. Itu artinya, tertanggung akan menerima pembayaran ganti rugi yang lebih besar dari perhitungan ganti rugi berdasarkan prinsip indemnitas yang diberlakukan.

Sebagai informasi pelengkap, terkait adanya risiko dari pihak ketiga, hal ini diatur dalam prinsip asuransi subrogasi. Prinsip subrogasi atau subrogation adalah prinsip asuransi yang berkaitan dengan suatu keadaan di mana kerugian yang dialami pihak tertanggung merupakan akibat dari kesalahan pihak ketiga (orang lain).

Itulah tadi penjelasan lengkap terkait indemnity, indemnity artinya ganti rugi yang merupakan salah satu prinsip penting dalam asuransi. Setelah mengetahui penjelasan terkait salah satu prinsip asuransi di atas, kamu yang hendak mengambil polis asuransi setidaknya bisa sedikit percaya diri dan akan terhindar dari risiko kesalahpahaman yang disebabkan kurangnya pemahaman.

Jadi, sudah paham tentang apa itu prinsip indemnity pada asuransi? Sekarang, kamu bisa lebih percaya diri untuk memahami hingga menerapkan prinsip-prinsip asuransi ini dalam pekerjaanmu sebagai agen asuransi. Jadilah agen asuransi yang sukses dan dapatkan cuan sekarang juga! Untuk cara jadi Mitra Qoala Plus dan informasi seputar agen asuransi lainnya, install aplikasi Qoala Plus dengan mengunduhnya di Google Play atau App Store! Kamu juga bisa kunjungi laman Qoala Plus untuk mendaftar dan mendapatkan informasi lainnya.